webnovel

Chapter 30 - Mencari petunjuk (Bagian 3)

Zack kembali ketempat Teo dan Karina menunggunya. Namun ketika kembali, ia tidak dapat menemukan mereka. Ia pun mencari mereka ke toko-toko di sekitar sana dan ia pun menemukan mereka di toko bahan baku, ia langsung menghampiri mereka "Teo," Panggilnya.

"Oh Zack," Jawab Teo.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Zack kepadanya sambil berjalan mendekati Zack dan ia pun melihat tanaman yang Teo pegang.

"Ah aku hanya sedang bertanya kepada paman ini," Jawab Teo.

"Bertanya?"

"Ya, Tuan ini bertanya soal daun keping merah," Jawab penjaga toko itu sambil tersenyum ramah.

Sementara itu Zack hanya terdiam karena terkejut 'Tapi … Tanaman itu … Bisa ditemukan di mana pun,' Ucap Zack dalam hati.

"Tuan ini bilang ditempat tinggalnya tidak ada tumbuhan herbal, jadi aku menjelaskannya sedikit soal daun keping merah," Ucap Penjaga toko itu dan membuat Zack kagum kepada Teo karena dapat menemukan alasan yang hebat.

"Be-Begitu ya," Ucap Zack lalu melirik Teo yang tersenyum tanpa merasa berdosa karena telah membohongi penjaga toko itu.

"Sepertinya karena tanahnya tidak cocok," Ucap penjaga toko itu lagi terdengar penasaran.

"A-Ah Teo kita harus pergi, aku sudah tau dimana orang itu, maaf kami permisi dulu. Ayo!" Ucap Zack lalu menarik Tangan Teo dan Karina keluar toko itu.

Setelah cukup jauh, ia pun langsung melepaskannya "Kau itu sengaja membongkar identitasmu ya?" Tanya Zack sedikit kesal.

"Y-Ya Aku kan tidak tahu, di tempat asalku memang tidak ada yang seperti itu," Jawab Teo merasa tidak salah dengan keingin tahuannya.

"Tapi, tumbuhan itu dapat ditemukan dimana pun, Teo," Mendengar itu, Teo mematung untuk sesaat, lalu ia memalingkan wajahnya "Haaah, ya biarlah. Penjaga toko itu juga tidak tahu dimana tempat asalmu, ayo kita pergi. Orang itu ada di bagian utara pasar," Ucap Zack lalu berjalan mendahului Teo dan Teo pun mengikutinya dari belakang.

Namun, Karina yang ada dibelakangnya tampak ragu dan kelihatan khawatir dengan sesuatu. Teo menoleh kebelakang dan melihat wajahnya itu, lalu ia pun tersenyum kepadanya "Karina, aku akan membawamu pulang, tenang saja," Ucapan yang disertai senyuman itu membuatnya merasa tenang kembali dan Karina pun berjalan disampingnya.

Mereka pun berjalan menuju daerah utara pasar untuk menemui kenalan Zack dengan tujuan mencari informasi lebih lanjut, meski begitu Teo dan Karina terlihat melupakan tujuan mereka pergi kepasar. Entah sudah berapa kali Teo dan Karina menyinggahi toko dan stan pasar yang menjual makanan dan barang-barang yang belum pernah mereka lihat, mulai dari pakaian sampai peralatan makan dan hiasan rumah, semuanya belum pernah mereka lihat dan karena Teo tidak membawa uang, terpaksa Zack pun membayarkan setiap makanan yang mereka beli "Maaf merepotkanmu, nanti Aku akan menggantinya," Ucap Teo sambil tersenyum lalu memakan makanan yang mereka beli.

"Uhh … Aku akan mengingatnya," Ucap Zack terdengar sangat sedih sambil memegangi isi kantung nya yang semakin terasa ringan.

Lalu akhirnya mereka pun sampai ketempat dimana kenalan Zack berada, ia berada di belakang sebuah bar besar dan dibelakang bar itu ada sebuah tenda sirkus "Disana?" Tanya Teo.

"Ya, disana. Ayo," Ucap Zack sambil berjalan masuk kedalam tenda itu. Teo dan Karina pun mengikutinya.

Di dalam tenda begitu gelap namun mereka dapat melihat seorang pria bertubuh pendek dan gemuk, ia juga memakai topi seperti seorang sirkus dan memakai kacamata hitam "Wah wah, selamat datang di toko–. Oh Zack! Sudah lama sekali tidak bertemu, apa kabar?" Tanya orang itu terlihat sangat bersemangat bertemu dengan Zack.

"Aku baik," Jawab Zack singkat.

"Ah benar, aku turut berduka cita atas tewasnya Kakakmu ya," Ucapan bela sungkawa orang itu membuat Zack terdiam sesaat dan terlihat sedikit murung, namun ia langsung merubahnha dengan senyuman tipis yang dipaksakan "Jadi ada urusan apa kamu kemari?" Tanya orang itu.

"Ah sebenarnya aku–."

"Ah tunggu sebentar, tidak enak bila mengobrol di tempat gelap seperti ini kan?" Ucap orang itu, lalu ia pun menjentikan jarinya dan satu persatu  lentera yang menempel pada palang kayu dan menggantung di langit-langit tenda, menyala satu persatu dan mereka dapat melihat kandang yang disusun ke atas dengan rapih. Begitu banyak kandang dan setiap kandangnya pun berisi berbagai jenis hewan yang terlihat buas.

"Luar biasa," Ucap Zack sambil tersenyum kagum melihat kandang-kandang itu.

"Tentu saja, Aku adalah pedagang budak terbesar di kerajaan ini," Ucap orang itu dengan bangganya.

"Ya kau menjadi pedagang budak yang besar, karena budakmu tidak ada yang laku terjual kan? Karena itu budakmu terus menumpuk dan menjadi besar," Ucap Zack mengejeknya.

"Sembarangan! Budak-budak ku ini sangat berkualitas kau tau! Mulai dari  budak petarung sampai budak pemuas nafsu pun semuanya berkualitas!" Ucap pria itu terdengar marah, dan Zack hanya tertawa mendengarnya berkata seperti itu.

Di belakang, Teo hanya terdiam sambil terus melihat makhluk-makhluk aneh, seperti anjing berkepala dua dan harimau bermata 3. Sementara itu Karina terus bersembunyi dibelakang Teo dan memegang mantel Teo dengan sangat erat "Oh ya, Aku ingin memperkenalkan mereka. Mereka–." 

"Oh pelanggan? Kalau begitu mari aku ajak berkeliling lebih dulu? Ayo ikuti aku," Pria itu memotong ucapan Zack lalu berjalan mendahului mereka ke antara kandang itu dan semakin dalam masuk kedalam tenda. 

"Y-Ya bagaimana kalau kita lihat sebentar?" Tanya Zack. Dari wajahnya yang bingung, Teo tau Zack tidak dapat berbuat apa-apa, akhirnya mereka pun mengikuti pria itu untuk melihat-lihat budak yang ia jual.

Dari banyaknya kandang, hanya di isi oleh hewan buas, mereka terlihat seperti hewan kelaparan dan selalu meronta mencoba untuk keluar dari kandang itu "Tenang saja, mereka tidak akan bisa keluar dari kandang itu. Karena sudah ada segel yang membuat kandang itu tidak akan bisa hancur," Ucap Pria itu, meskipun itu tidak membuat Karina melepaskan punggung Teo "Seperti yang ku katakan, budak-budak disini semuanya berkualitas, mereka dapat diandalkan sebagai pelindung kalian. Sekali mereka sudah terikat kontrak, mereka akan patuh kepada Tuannya," Jelas pria itu mempromosikan budak yang dijualnya.

"Kontrak?" Tanya Teo yang tertarik dengan apa yang Pria itu sebut soal 'Kontrak'.

"Biasanya, seorang yang membeli budak akan melakukan kontrak dengan budak yang akan dibelinya. Dengan begitu, seorang budak tidak akan bisa melawan Tuannya," Penjelasan Zack dapat dengan mudah dimengerti oleh Teo dan membuatnya hanya merespon dengan "Oh."

"Benar, karena itu dengan adanya kontrak, para hewan buas ini tidak akan bisa memakan tuannya, yang ada mereka yang tewas karena hukuman melanggar kontrak," Tambah pedagang budak itu.

Saat sedang berjalan, Teo menyadadi garia dibawah Kakinya dan disamping nya pun 2 kolom kandang yang kosong "Ini apa?" Tanya Teo sambil melihat garis dibawah kakinya.

"Ah ini batas, aku bilang aku memiliki budak petarung dan budak pemuas nafsu kan?" Ucap pria pedagang budak itu sambil tersenyum penuh arti kepada Teo.

Mereka terus berjalan melewati garis itu. Namun berbeda dengan sebelumnya, kandang di belakang garis ini terlihat banyak sekali kandang yang kosong "Maaf, kandang yang berisi ada di paling belakang. Aku tidak memindahkannya, tapi memang banyak tertarik dengan budak pemuas nafsu, aku pun tidak mendapat pemasok budak lain dari luar kerajaan,"

Perkataanya membuat Teo semakin penasaran dengan pekerjaan orang itu, lalu ia pun bertanya "Bagaimana caramu mendapat budak?" Tanya Teo dan membuat langkah pria itu terhenti.

Lalu ia menoleh sedikit kebelakang dan menatap Teo dengan tajam "Apa kau mencoba mengacaukan bisnisku?" Tanya pria itu dan aura mengerikan keluar dari sosok pria itu

"Eh? Ah saya tidak berniat begitu,"

"Ah paman, tenang saja. Dia adalah pengawal keluarga Blouse yang baru, dia pengganti Kakak ku, aku berani menjamin dia tidak akan menjadi penghalang bisnismu," Ucap Zack mencoba menenangkan pria itu agar amarahnya dan aura buruknya meredam kembali.

"Begitu," Amarahnya dan aura buruknya pun mereda "Lalu kenapa kau ingin tahu dimana aku mendapat budak?"

"Itu karena ada hubungannya … Dengan tujuan saya kemari," Ucap Teo lalu tersenyum kepadanya.

"Tujuan?"

"Ah paman, kemari sebentar," Ucap Zack lalu menjaga sedikit jarak dengan Teo. Ia pun memberi tahu pria itu dengan tujuan mereka yang sebenarnya.

Pria itu nampak mengerti maksud dari tujuan Zack dan Teo kemari, lalu mereka pun kembali mendekati Teo dan berkata "Maaf atas ketidaksopanan ku, aku hanya waspada karena terkadang ada orang yang suka merusak bisnis ku," Ucapnya lalu berjalan lagi, Zack dan yang lain pun mengikutinya "Aku akan memberitahu, tapi tolong rahasiakan dari siapapun, kau mengerti? Yah walaupun ini rahasia umum sih," Rahasia umum yang artinya sesuatu yang harusnya ditutupi, tetapi sudah diketahui orang banyak.

"Kalau begitu kenapa Anda marah?" Tanya Teo heran.

"Terkadang ada pencuri yang mengambil pemasok budak ku, jadi aku hanya waspada," Jelasnya "Dunia ini bukan dunia baik-baik. Ketika ada perang, desa-desa kecil menjadi korban, banyak dari mereka yang menjadi mainan para prajurit," Jelasnya lagi.

"Jadi dari sana Anda mendapat budak?" Tanya Teo.

"Benar," Jawabnya sambil mengangguk "Meskipun dunia ini terlihat damai, tapi setiap bulannya ada saja desa yang hancur. Entah karena diserang bandit atau diserang kerajaan mereka sendiri, terkadang kami juga mengambil mereka yang tidak mempunyai arah tujuan, kami memberi mereka tempat tinggal dan menjual mereka," Penjelasannya itu membuat Teo sedikit marah.

"Bukankah itu keterlaluan?" Tanya Teo terdengar marah.

"Benar, pekerjaan kami itu pekerjaan yang jahat. Karena itu beberapa bangsawan termasuk Keluarga yang kalian lindungi itu, Keluarga Bangsawan Blouse, pemimpin kelompok penolakan perbudakan," Lalu ia menghela nafas berat "Beruntungnya Zack tidak melaporkan lokasi kami kepada Tuannya," Ucapnya terdengar lelah.

"Umm … Sebenarnya Tuanku tau kemana Aku akan pergi hari ini," Ucap Zack merasa sedikit bersalah.

"Apa!? Gawat, aku harus pindah ke sisi lain ibukota, atau aku ditangkap oleh mereka, apalagi putri pertamanya itu. Ah aku tidak mau membayangkannya, dia adalah mimpi buruk bagi kami pedagang budam. Asal kalian tau, rekan-rekan ku semuanya tertangkap tahun lalu olehnya dan terus di introgasi selama 48 jam, aku bersyukur saat itu Zack melindungi ku," Ucap pria itu menceritakan ketakutannya.

"Melindungi Anda?" Tanya Teo penasaran.

"Ah, sepertinya 2 atau 3 tahun lalu saat kejadian itu. Nona Cattalina melakukan perburuan besar-besaran bersama sebagian prajurit di kota Elbraun di seluruh kota di dekat ibukota, tentu dengan bantuan keluarga bangsawan lain yang juga menolak adanya perdagangan budak. Alasannya karena ada kabar kalau pedagang budak menculik para gadis dan menjadikan mereka budak," Jelas Zack menceritakan apa yang terjadi di masa lalu.

"Padahal kami tidak seperti itu, itu hanya pedagang nakal saja yang melakukannya. Tapi karena itu, kami tidak dapat berdagang selama 3 bulan," Tambah pria itu mengeluhkan apa yang terjadi 3 tahun lalu.

"Singkatnya, paman ini sedang merapikan budak-budaknya. Meskipun sedang ada perburuan, tapi dia tidak meninggalkan budaknya sama sekali, bahkan ia sempat-sempatnya memberikan makanan kepada setiap gadis yang dijual olehnya, bahkan budak yang dijualnya juga terlihat biasa saja walau mereka itu adalah budak. Berbeda dengan pedagang budak yang lain, mereka meninggalkan budak-budak yang kelaparan seperti tidak diberi makan berhari-hari, mereka terlihat begitu menderita. Karena alasan sederhana itu, aku tidak melaporkan keberadaanya walaupun aku memintanya untuk segera pergi esok harinya," Penjelasannya itu membuat paman itu sedikit merona karena merasa malu.

"Aku hanya menjaga barang dagangku agar kualitasnya terjaga, itu saja," Ucapnya lalu kembali berjalan.

Mengetahui itu membuat Teo merasa lega, ia mengetahui fakta bahwa pedagang budak yang ia temui bukanlah seseorang yang memperlakukan buruk budak-budaknya dan ia juga tahu kalau Tuannya, Cattalina de Blouse adalah sosok yang cukup mengerikan. 

Saat sampai hampir sampai ujung Tenda, beberapa budak yang bersembunyi di dalam kandangnya keluar dan menunjukan diri mereka. Kebanyakan dari mereka ada gadis-gadis dengan telinga hewan "Hanya tersisa demi-human saja sepertinya, kebanyakan dari mereka berasal dari ras serigala, domba dan kucing. Mungkin ada beberapa lagi yang lain, apa kau tertarik?" Tawar Pria itu.

Saat melihat wajah-wajah mereka, Teo merasa kasihan. Tapi seperti yang Zack katakan, Paman itu menjaga mereka dengan sangat baik, tidak ada satupun dari mereka yang menunjukan tanda-tanda kelaparan "Mereka semua manis," Meskipun Teo sebenarnya masih bingung ketika melihat telinga dan ekor mereka yang benar-benar mirip hewan. Ketika Teo menyebut mereka manis, ekor gadis dari ras serigala dan kucing berkibas hebat meskipun wajah mereka terlihat polos tidak berekspresi apapun. Namun berbeda dengan ras domba yang wajah mereka benar-benar memerah "Eh?"

"Teo, jangan menggoda mereka. Meskipun mereka gadis setengah hewan dan setengah manusia, mereka tetaplah seorang gadis," Ucap Zack sambil menatapnya datar.

"Ah maaf, aku tidak bermaksud begitu," Ucap Teo sambil memaksakn senyumannya.

"Manis-manis bukan? Tentu saja karena mereka semua berkualitas tinggi," Ucap paman itu sambil mengusap kepala gadis setengah serigala, gadis itu terlihat begitu menikmatinya dan ketika usapannya berhenti, wajahnya terlihat kecewa.

"Lucunya," Ucap Karina pelan dari belakang. Paman itu mendengar suara Karina dan langsung mendekatinya, ia mengerutkan keningnya dan melihat Karina dengan sangat serius.

"Kasian sekali, Kau juga awalnya seorang budak kan? Sepertinya tuanmu tidak memperlakukanmu dengan baik ya, Kasihan sekali," Ucap paman itu lalu mengelus kepala Karina dengan sangat lembut, meskipun paman itu harus berjinjit untuk mengelus kepalanya.

Karina terlihat ingin menangis, entah karena usapan paman itu atau karena paman itu mengetahui bagaimana ia diperlakukan selama menjadi budak "Anda dapat mengetahuinya?"

"Tentu saja, aku sudah 10 tahun menjadi pedagang budak, aku dapat mengerti betul bagaimana kondisi tubuh manusia dan juga mentalnya dengan tepat. Kalau tidak begitu, mana mungkin aku bisa menjual budak yang berkualitas?" Ucap paman itu terdengar memamerkan kemampuannya, lalu untuk sesaat paman itu mengerutkan keningnya "Tapi, kalian beruda, aku merasa ada yang aneh. Kalian ini manusia kan?" Tanya paman itu terlihat benar-benar mencurigai mereka.

"Na-Nah! Karena itulah kami ingin meminta bantuanmu paman, Kau dapat merasakan perbedaan mereka dengan manusia biasa kan?" Tanya Zack.

"Hei, maksudmu kami itu tidak biasa?" Tanya Teo yang keberatan dengan perkataan Zack.

"Begitu ya, jadi kau ingin memintaku untuk mencari mereka yang menghilang dari negara mereka berdua kepadaku?" Tanya paman itu memastikan permintaan Zack.

"Benar sekali," Jawab Zack singkat. Paman itu terdiam sebentar dan melihat kearah Teo dan Karina "Kau itu pandai memebedakan orang lain, karena itu paman, aku meminta bantuamu. Aku tidam memintamu untuk menjadikan ini prioritasmu, tapi jika kau menemukan seseorang seperti mereka, tolong beritahu kami, ya," Ucap Zack meyakinkan paman itu.

Paman itu terdiam sesaat, ia nampak ragu dengan permintaan Zack itu. Namun ketika ia menghela nafasnya, pikirannya pun berubah "Baiklah, aku akan membantu kalian. Kebetulan dua hari lagi aku akan pergi ke kota lain," Ucap paman itu.

Teo dan Zack benar-benar merasa lega dengan jawaban paman itu, Teo dan Zack pun langsung membungkuk dengan tangan kanan di dada diri mereka "Terima kasih," Ucap mereka berdua.

"Ka-Kalian! Hentikan, jangan memberi penghormatan kepada pedagang budak," Ucap paman itu terlihat merona kembali karena merasa malu.

Lalu mereka pun berjalan menuju keluar tenda karena tujuan mereka sudah tercapai. Namun ketika kembali, Teo tidak dapat memalingkan pandangannya dari para gadia demi-human itu, Teo menghentikan langkahnya lalu berkata "Paman, jika Anda dapat menemukan banyak penduduk dari negeri ku, Aku akan membeli satu atau dua budakmu," Ucap Teo sambil tersenyum dan ucapannya yang di dengar para gadis demi-human juga terlihat senang.

"Oh sungguh?" Tanya Paman itu terdengar bersemangat.

"Ya," Jawab Teo sambil tersenyum kepadanya. Paman itu terlihat senang dan berjalan mendahului mereka, sementara itu Zack sangat terkejut mendengarnya berkata seperti itu.

"Apa kau sungguh-sungguh ingin membeli budak?" Tanya Zack memastikan perkataan Teo.

"Tentu saja, apa harganya sangat mahal?" Tanya Teo dengan polosnya.

"Bukan begitu! Ya memang sih harga budak lumayan mahal, tapi yang lebih penting adalah …," Zack memegang kedua pundaknya "Nona Cattalina!" 

Teo bukannya takut, ia malah tertawa mendengar Zack berkata seperti itu "Begini Zack, setelah mengumpulkan mereka yang hilang, aku akan kembali ke dunia asalku dan mengembalikan mereka semua ke rumah mereka. Dengan begitu juga hubungan ku dan Nona Cattalina–. Tidak, peran ku di keluarga Blouse juga berakhir," Ucap Teo sambil tersenyum tipis kepada Zack.

Zack terdiam mematung mendengar Ucapannya, ia juga tahu kalau Teo akan kembali ke dunianya ketika dia berhasil mengumpulkan semua penduduk negaranya. Namun ia merasakan sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya, ia menarik nafas dan memberanikan bertanya kepada Teo "Teo, maaf aku menanyakan ini," Ucap Zack, ia terdiam sesaat dan menarik nafasnya kembali "Di dunia mu, apa di duniamu tidak ada manusia setengah hewan?"

"Tentu saja tidak ada, kenapa?" Jawabnya dengan santai dan bertanya balik.

"Kau … Kau berniat membawa mereka ke duniamu, kan? Kau tidak akan memperlakukan mereka macam-macam kan? Soalnya demi-human adalah makhluk yang tidak ada di duniamu, jadi aku berfikir kau akan melakukan macam-maca–. Ah," Ucapan Zack terhenti melihat senyuman Teo yang penuh arti itu namun senyumannya itu terlihat begitu mengerikan "Aku rasa aku harus meyakinkan paman untuk tidak menjual mereka kepadamu,"

"Apa yang kau katakan? Aku akan merawat mereka baik-baik, jadi jangan khawatir!"

"Bagaimana aku tidak khawatir setelah melihat senyuman penuh artimu itu!" Ucap Zack lalu meninggalkan Teo dan Karina.

Begitulah, hari ini tujuan mereka tercapai, meskipun mereka tidak dapat mengetahui dimana orang-orang yang menghilang itu berada. Tapi bagi Teo, ini adalah kemajuan untuk misinya di dunia ini.

To be continue

Nächstes Kapitel