"Aku juga berterima kasih kepadamu, Lin."
"Hm, untuk?"
"Tidak lagi marah padaku. Maaf kalau aku mengigau dan menyebut nama Win. Aku benar-benar sedang berada di alam bawah sadarku. Terakhir kali aku bertemu dengan orang sebelum mabuk, itu adalah Win. Jadi wajar saja jika aku memanggilmu dengan sebutan Win," jelas Wat, tidak ingin Lin memaafkannya tetapi masih menyimpan luka karna rasa kecewa.
"Aku mengerti. Lalu, bagaimana kamu bisa pulang? Apa Win yang mengantarmu?"
"A—aku menghubungi taksi dan meninggalkan mobilnya di bar."
Wat melepas pelukannya dan menatap kedua mata Lin yang terlihat sedang berusaha untuk mempercayai sang suami.
"Percaya padaku, Lin … aku tidak menyembunyikan apapun darimu," tuturnya tetap membohongi Lin.
Lin tersenyum dan mengangguk.
"Iya … aku mempercayaimu, Wat …."
***
Flash back off
Wat dan Lin keluar dari mobil bersamaan. Sudah dapat mereka kira, kalau seluruh mahasiswa yang melihat, pasti akan membicarakannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com