webnovel

365. Lupakan aku

Begitu Angkasa membukakan pintu untuk Lily. Seketika rambut Lily beterbangan terbawa oleh angin dingin malam. Sontak Lily segera merapatkan tangannya pada cup mi instan yang masih hangat di tangannya.

Lily mengerucutkan bibirnya saat Angkasa justru menertawakannya yang sedang kedinginan, namun Lily tetap mengikuti langkah kaki Angkasa keluar dari gedung menuju atap gedung ini. Begitu tiba di sana dan Lily berdiri menghadap hamparan bangunan di depannya, Lily terpana untuk sementara.

Indah.

Lily menyukainya dan Angkasa tahu itu. Baru saja Lily ingin menikmati pemandangan kota lebih lama lagi, tapi Angkasa buru-buru menariknya menuju sebuah kursi panjang yang entah mengapa ada di sana.

"Mi nya di makan, keburu dingin." Lily menatap mi yang ada di genggamannya. Benar juga, kalau sudah dingin pasti jadi berkurang kenikmatannya. Namun baru saja Lily hendak menyuapkan satu sendok ke mulutnya setelah berdoa, tiba-tiba sebuah jas turun ke bahunya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel