Messi membandingkan kulit tangannya dengan kulit wajah Kirana, perbandingan yang sangat jauh berbeda. Kulit Kirana menjadi putih Pasih, entah apa yang terjadi padanya sampai-sampai Kirana menjadi seperti itu.
Messi juga memeriksa luka ruam yang mengering itu, kini lukanya sudah lebih baik tapi tetap saja masih belum boleh di klupas. Meskipun terkadang Kirana sendiri gemas dan selalu mengelupasnya.
"Kau tidak tidur?" tanya Kalima memecah keheningan.
"Aku belum mengantuk paman" jawab Messi tersenyum ramah.
"Aku perhatikan kau sangat menyayangi Sekar, apa kau memiliki ikatan sedarah?"
"Kami sama sekali tidak memiliki ikatan sedarah paman, bukankah kasih sayang itu tidak hanya untuk ikatan sedarah?"
"Kau benar, kasih sayang tidak hanya untuk ikatan sedarah, tapi semua makhluk yang ada di bumi ini" Kalima kagum dengan jawaban Messi yang bijak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com