Malam tiba...
Kirana masih termenung di depan jendela rumahnya, matanya lurus menatap keluar jendela. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga Kirana pun tidak mendengar ketika bibi memanggil berkali-kali, bibi berdecak sambil menggelengkan kepalanya ketika melihat Kirana melamun.
"Nak..." ucap bibi menyentuh pelan pundak Kirana. Gadis itu langsung terperanjat kaget menoleh ke arah bibi. "Kau sudah siap untuk pertemuan malam ini?" tanya bibi penuh perhatian, bisa jadi Kirana termenung karena memikirkan apa yang akan ia bahas dipertemuan nanti.
"Aku siap menghadiri pertemuan kapanpun Bi, hanya saja... Entah kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak" jawab Kirana kemudian menundukkan kepalanya, bibi bisa melihat kegelisahan di wajah Kirana.
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"
"Ada, hanya saja aku sangat sulit menceritakannya"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com