webnovel

Ruman terpental akibat tendangan Sastra

Malam ini hujan di sertai angin melanda desa Halimun, orang-orang disana sangat takut apa lagi petir yang menyambar dengan kencangnya. Begitu juga Kirana, ia sangat takut terhadap petir. Kirana berlari ke kamar bibi dan meminta ijin untuk tidur di bersamanya malam ini.

Entah apa yang terjadi di Negaran, akhir-akhir ini cuaca sangat buruk. Padahal para warga desa baru saja menanam tanaman mereka, tetapi dengan adanya hujan yang seperti itu, pasti bibit yang mereka baru tanam tadi pagi lenyap karena terbawa air hujan.

"JEDAAARRRRR..." kilat dan petir menyambar sangat kencang, membuat Kirana dan bibi tersentak dan saling berpelukan.

Seketika itu juga terdengar ringikkan Sastra dari kejauhan, ringikannya begitu jelas meskipun ditengah terpaan air hujan yang lebat.

"Bi... Sastra..." ucap Kirana menatap bibi seksama.

"Kuda itu pasti terkejut dan kaget dengan petir barusan, biar bibi lihat ke depan apakah Ruman mengetahuinya" ucap bibi hendak turun dari tempat tidurnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel