webnovel

Pembantaian

Ki Toto dan Ki Pardi menunjukkan Di mana tempat penasehat negara dimakamkan, ketika pertama kali melihat batu nisan ayahnya Samir pun kembali tersimpuh.

"Ayah..." ucap Samir mencengkram erat tanah kuburannya. "Maafkan aku... Aku sudah gagal mencegah Pangeran untuk tidak kembali ke istana, Aku bahkan tidak bisa melindungimu. aku benar-benar orang yang tidak berguna" ucap Samir dengan penuh penyesalan.

Tapi apapun penyesalan Samir saat ini sudah tidak ada gunanya, meskipun ia meratapi kepergian ayahnya dan kegagalannya tetap saja tidak akan merubah takdir yang sudah terjadi.

Samir terhenti, ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Aku bersumpah akan berlatih dengan giat ayah, aku bersumpah akan menjadi prajurit yang tangguh. Supaya aku bisa berada di samping pangeran dan juga... Membalas dendam terhadap Birok Ireng atas kematianmu!" sumpah Samir terucap dihadapan makam ayahnya.

Duaarrr....

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel