Kirana masih terdiam, berdiri dengan rasa canggung. Sejenak ia memandang pria yang masih bersimpuh itu, kemudian beralih lagi menatap Raden dengan penuh tanda tanya.
"Dia adalah Samir, Abdi kepercayaanku dan juga sahabatku dari kecil" ucap Raden menjawab pertanyaan yang terlontar dari dalam hati Kirana.
"Berdirilah Samir, untuk saat ini buanglah sungkanmu tidak baik juga jika sampai ada orang yang tau kamu bersujud seperti ini" ucap Raden Sastra.
"Raden, setelah beberapa purnama saya mencari akhirnya kita bertemu juga. Saya sangat bersyukur Raden baik-baik saja, sejak bertemu kemarin saya belum sempat berbincang dengan Raden" ucap Samir dengan penuh rasa hormat.
Sedangkan di sisi lain Kirana masih menyimak perbincangan kedua pria itu. "Samir... Kamu tidak usah khawatir, di sini aman dan kamu bisa berbincang sesukamu pada... Oh iya jangan panggil dia Raden, panggil saja dia Raka" ucap Kirana menimpali.
"Terimakasih Den..."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com