Kini Bela terlihat mengobati kaki Arini yang terluka itu. Tapi mengobati lukanya tidak di rumah Arini lantaran rumahnya lumayan jauh. Kebetulan jarak mobil Bela yang sudah terparkir dekat dengan lokasi Arini saat disakiti Alena tadi, jadinya diobati di dalam mobil saja.
"Kamu duduk, biar aku obati."Bela mencari kota obat di mobilnya.
"Ya."jawab Arini sambil meniup-niup lututnya yang terluka itu.
"Tahan ya. Ini akan perih rasanya kalau aku teteskan ke lukamu."Bela menatap Arini dulu sebelum meneteskan obat itu ke luka Arini.
"Ya mbak nggak papa."Arini memejamkan matanya untuk menahan rasa perih dan sakit.
"Awwww."
Luka menganga di lutut Arini membuat Bela tidak tega. Tapi kalau tidak segera diobati itu akan menimbulkan infeksi. Alhasil mau tidak mau Bela harus mengobatinya meskipun Arini terus berteriak sambil merintih kesakitan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com