Lentera masih memberikan cahaya terindahnya.
Aroma melati menyeruak masuk ke dalam ruangan yang kini hanya diisakan oleh duka dan tangis dari seorang wanita bernama Lia.
Kesesakan dalam hati ini sudah benar-benar menjelma menjadi suatu hal yang begitu menyesakkan dada.
Rasanya dia tidak mau waktu bergulir dengan cepat karena..., hari besok adalah hari yang paling dinantikan oleh Rizki sementara untuk dia sendiri adalah hari yang paling menyakitkan.
Rembulan menyembunyikan sinarnya.
Kesakitan yang tiba-tiba masuk dalam hati Lia, memang sangat terasa dan tidak bisa diragukan lagi seperti apa.
Semuanya tampak tabu.
Yang tersisa hanyalah harapan kosong dari seorang wanita yang kini dan hentinya berharap banyak kepada Allah agar ada satu keajaiban yang bisa membuat pria bertemu dengan Rizki di keesokan hari.
Rizki baginya adalah sebuah penyemangat.
Permasalahan Rizki saat ini, Lia pun turut merasakan akibatnya seperti apa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com