webnovel

[Vol. 2] Puisi Cinta

'Aku memandang sebuah cinta pada jari jemari dirinya yang cantik dan mempesona.

Iringan kegembiraan menghiasi hati pada diri yang teramat bisu ketika harus menyatakan.

Kendala dalam mencintai memang benar-benar menyulitkan hati.

Kamu bagaikan rembulan yang menyinari hidupku setiap malam, dan kamu juga bagaikan mentari yang selalu memberi kehangatan padaku di siang hari.

Menyentuh asa pada dilema cinta.

Kendati bahagia, aku bagaikan seorang pria yang benar-benar beruntung karena telah mencintai wanita seperti Lia.

Ada yang bisa aku utarakan lagi selain aku benar-benar sudah mencintai dia tanpa syarat.

Rasa malunya ketika bertemu denganku, semakin membuat hatiku berdebar kencang hingga tak tahu lagi harus mengujarkannya seperti apa.

Aku benar-benar telah dibuat buta oleh senyuman manis yang sering ia tolehkan pada teman-teman wanitanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel