webnovel

Mempertahankan Hamzah

Dalam keheningan malam yang menjelma menjadi sebuah keterlukaan nasib, sebuah dilema membiarkanku pada angin yang terhempas lunglai.

Sejarah atas hal yang memberatkan diri berdetak pada posisi, membuat kehadiran menjadikan diri sebagai sosok tanpa tuan, tanpa nama, tanpa kehadiran.

Merebak pada alunan kasih rindu hingga menjunjung sebuah mihrab cinta yang kita gelarkan di sepertiga malam.

Andai sebuah rindu bisa bertabu pada keadaan pahit yang menjelma menjadi sosok keterlukaan penuh.

Dalam hal memeluk nasib, aku yang paling pandai menutupi semuanya dari orang lain. Mungkin.

Ayssa tiba-tiba menghampiriku yang kemudian duduk di samping sambil terus memandang raut penuh gemerlap gundah.

"Bagaimana? Apa wanita tadi menyakitimu?"

"Mana Hamzah?" tanyaku pada Ayssa.

"Dia keluar dan membiarkanku untuk duduk di sini menemani kamu."

"Keluar kemana?"

"Ke kamar Rizwan."

"Oh...." aku mengangguk.

"Kamu belum menjawab apa yang aku katakan."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel