webnovel

Memilih Undangan

Pagi ini, aku sengaja mengajak Hamzah untuk berjalan-jalan di sekitaran rumah.

Dia tampak sumringah sekali apalagi saat aku mendorong kursi rodanya, Hamzah terlihat sangat bahagia seperti benar-benar baru pertama kali merasakannya.

Padahal, dulu pun dia pernah seperti ini.

Aku menyusuri jalanan sambil melihat embun yang menetes dari daun ke pijakan tanah. Hawa segar kami rasakan tatkala kami menghirup udara pagi.

Sebuah hal terindah dan rasa syukur yang tiada terkira tatkala aku masih bisa merasakan udara pagi dalam kondisi yang sehat sempurna.

Aku juga sangat beruntung karena menjadi salah satu orang yang masih bisa memijakkan tanah di bumi ini. Tentunya masih banyak hal yang harus aku perbaiki agar ke depannya aku bisa berbuat lebih baik lagi.

Semua hal memang telah diatur. Dan dunia, hanya menjadi tempat persinggahan bagi orang-orang yang berjuang untuk meraih pahala dan surga-Nya.

Hamzah baru saja berdecak kagum pada dunia yang masih bisa ia peluk dan rasakan dengan indah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel