webnovel

Pelukan Pertama

"Terima kasih banyak, nak. Kami begitu beruntung mendapat anak sepertimu."

"Benar sekali," timpal ayahnya, "kami tak akan pernah menyia-nyiakan semuanya lagi. Kami akan mencintai dan merawatmu lagi, nak. Walau mungkin kesadaran kami terbilang telat, tapi kami mohon kamu jangan menyimpan dendam pada ibu dan ayahmu."

"Tidak, yah. Mana mungkin aku menyimpan dendam pada ibu dan ayah? Kalian berdua adalah orang tua kandung Hamzah. Dan ibu, adalah wanita yang telah susah payah melahirkan Hamzah."

Lagi-lagi, ayah dan ibunya terus memeluk Hamzah dan menciumi anak satu-satunya itu.

Ibu Ayssa datang menghampiri mereka sambil terharu. "Alhamdulillah, Hamzah. Sekarang kebahagiaanmu sudah sempurna. Tak ada yang perlu kamu pikirkan lagi. Orang tua kandungmu sudah kembali bersamamu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel