webnovel

Masih Ragu

"Kamu tadi bertemu kakak ya?"

Aku melirik ke arahnya. "Kenapa kamu tahu?"

"Aku melihatnya. Tapi kakak tak tahu aku ada di sana."

Aku mengangguk kemudian memainkan ponsel. Melihat apa pun yang ada di dalamnya, seolah memberi syarat kepada Ayssa bahwa aku tengah sibuk.

"Sekarang kakak sudah berubah." ujarnya kemudian yang spontan membuatku terdiam.

"Saat kamu pulang dua hari yang lalu bersama bibi, kakak masuk ke kamarnya dan menangis kepadaku."

"Menangis kenapa?"

"Katanya dia terluka, Rein. Dia tak ingat bahwa ketika sakit, kamu yang merawatnya dengan baik. Kakak mengira kamu sudah benar-benar membencinya dan tak peduli dengan kakak lagi. Buktinya, dia berpikir ketika kakak sembuh kamu tak ada di hadapannya."

"Dia tak mengingatnya?"

"Iya. Karena ketika dia sembuh, semua orang memperkenalkan diri di hadapannya kecuali kamu. Di sana, kakak langsung memberi kesimpulan bahwa kamu tak ada di sana padahal aku tahu kamu tengah bersembunyi di kamar."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel