Chapter 16. IS: Infinite Sleep
Waktu yang tidak diketahui telah berlalu sangat lama, dan seorang wanita yang tengah sibuk memandangi langit terlihat.
Matanya memancarkan kesedihan yang mendalam saat menatap langit yang penuh kegelapan. Tidak, semua yang disekitarnya penuh kegelapan.
*Buum!*
Suara sesuatu terjatuh terdengar tidak jauh darinya, wanita itu tersadar dari lamunan, berdiri dan pergi ke asal suara menyusuri kegelapan tanpa cahaya.
Ia telah tiba di asal suara itu dan memunculkan bola cahaya kecil yang menyinari sekitarnya.
Saat ia melihat benda apa yang terjatuh itu ia menunjukan ekspresi senang dan sukacita! Mengambil benda tersebut yang bagian luarnya penuh lecet.
"YAHAHAHA!!! Penantian selama tujuh tahun akhirnya terbayar! Ps 4 lain tiba!!! Nyahahaha!!!"
Ya, sudah tidak perlu dijelaskan lagi bahwa wanita ini adalah Nita yang berada di luar selama 7 tahun.
Ia terlalu senang hingga ingin segera kembali, tetapi ia berhenti setelah cahaya besar dan cerah memasuki pandangannya dari langit yang jauh.
Nita berbalik dan melihat itu dengan takjub. Cahaya, banyak cahaya menyilaukan, yang berarti Kebahagiaan!
Ya, itu berarti kebahagiaan! Keberadaan cahaya yang berarti adalah satu-satunya jalan keluar mereka dari sangkar kegelapan ini.
"Retakan begitu besar, ini adalah pertama kalinya begitu besar, aku rasa itu akan bertahan hingga 10 hingga menutup.
Nita walaupun bodoh, ia tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti apa yang harus ia lakukan.
Dia berbalik dan berlari dengan sangat cepat, berita baik ada di depannya, ia harus segera melaporkan berita baik ini.
Tapi sayang sekali, pulau ini begitu raksasa dengan ukurannya, dan kebetulan Nita berada diujung pulau ini, jika ia berlari tanpa istirahat, maka waktu 1 tahun diperlukan untuk segera tiba di rumah.
...
5 bulan kemudian.
Di rumah, waktu menunjukan pagi hari yang indah.
Raia telah tumbuh sebanyak 10 cm lagi, pertumbuhan fisiknya sangat cepat. Tetapi basis budayanya tidak meningkat sama sekali, masih tetap stagnan di level 49, tanpa tanda-tanda peningkatan sedikitpun.
Ia sendiri bingung, tetapi menurut perkataan Rindou, itu adalah hal yang sangat wajar jika seseorang mengalami kemacetan.
Cara terbaik untuk meningkatkan level adalah melalui pertempuran hidup dan mati, dan Raia saat ini tidak memiliki lawan kuat yang benar-benar ingin membunuhnya.
Rindou kuat, walaupun ia sesekali sangat serius ia tidak mampu membunuh orang yang menjadi suaminya, dan itu jelas.
Merasa ia tidak akan mengalami kemajuan apapun untuk sementara, Raia menghentikan pelatihan yang ia miliki bersama Rindou. Ia memang sesekali melakukan spar bersama, agar kemampuan Raia tidak tumpul hanya karena terlalu banyak membaca buku.
Raia membaca buku terakhir di perpustakaan ini yang belum ia baca, dengan malas. Dan saat ia membalikan lembaran terakhir, ia tertegun melihat ilustrasi yang begitu emosional.
Wanita yang sedang menangis dan meringkuk disudut, dikelilingi 7 orang yang penuh kebusukan.
Raia tersenyum dan menutup buku di telapak tangannya. Membalikan buku dan membaca judulnya berulang kali, 7 Deadly sins and purity.
Raia meletakan buku di meja dan bersandar dikursi, ia menutup mata dan mendengar dering Rui yang sudah lama tidak ia dengar.
Ding!
[Misi tingkat putih selesai! Silahkan cek hadiah anda di Inventory]
Ding!
[Misi tingkat hijau selesai! Silahkan cek hadiah anda di Inventory]
Ding!
[Misi tingkat biru selesai! Silahkan cek hadiah anda di inventory]
Ding!
[Misi tingkat ungu selesai! Silahkan cek hadiah anda di inventory]
Dering pemberitahuan system berakhir, dan Raia tidak bisa menahan senyum lebih lama lagi.
Saat Raia membuka mata dan akan memeriksa antarmuka penyimpanan, ia terkejut melihat wanita cantik berambut ungu telanjang di depannya.
[Haloo~ Raia! Bagaimana dengan penampilanku?] Rui mengatakan itu sambil memberikan pose erotis, memamerkan tubuhnya yang mulus.
"Rui?! Ini kamu?" tersadar dari kebodohan, Raia bertanya dengan takjub kepada wanita di depannya,
"Iya, ini aku! Bagaimana penampilan ku?" Rui memiringkan kepalanya kesamping sambil menyentuh bibirnya yang tipis dengan jari-jari tangan kirinya. Sementara jari-jari tangan kanannya menyentuh wajahnya dengan lembut, tetapi memberikan kesan yang sangat erotis dan menggoda.
Kulitnya seputih salju dan lehernya menggoda, pinggangnya langsing tetapi payudara dan pantatnya sangat berisi.
Kakinya panjang dan sangat menggoda bagi para pujangga yang memiliki fetish kaki.
Apa-apaan buah ceri yang matang itu?! 3 buah ceri!
2 di atas terlihat sangat segar.
Tetapi apa-apaan dengan 1 buah ceri kecil dibawah itu?! Ceri yang sangat mungil dengan daun yang masih basah karena 'hujan.'
Curang! Aku ingin minum air 'hujan' secara langsung.
*Glek!*
Milf!
Milf sejati!
Ibu?! Berhati-hatilah! Kamu memiliki Rival!
"Ya, yah ... Kamu sangat cantik menurutku, tapi kenapa harus telanjang." Raia bertanya saat ia menekan hidungnya, mencoba untuk tidak mengeluarkan darah.
"Itu karena data yang ku kumpulkan selama beberapa tahun, menunjukan bahwa tuan memiliki fetish untuk telanjang."
Raia mengangguk dengan gembira, ia mengetahui dan mengakui fetishnya sendiri daripada yang lain, dan semua ini berasal dari ibunya.
Setiap ia melihat ibunya telanjang, entah kenapa ia selalu merasa bebas untuk ereksi tanpa terkekang oleh apapun.
Bahkan sekarang, ia masih sangat menyukai wanita telanjang.
Oh. Kita sudah menyimpang terlalu jauh.
"Ngomong-ngomong Rui, kenapa kamu tiba-tiba memiliki tubuh?" Raia bertanya dengan penasaran, apakah dia juga dibuatkan tubuhnya oleh Rindou? Jelas mustahil.
"Itu karena fantasi kamu Raia."
"Fantasi?" Raia mengerutkan kening sambil mencoba untuk bersantai di kursi. Ia telah melepaskan tangan yang menekan hidungnya dan sudah kembali ketenangannya.
"Ya! Kamu terlalu ingin tubuh wanita dewasa, jadi aku mewujudkannya dengan mengambil hadiah bonus dari menyelesaikan semua misimu."
"Aku mempunyai hadiah bonus?"
"Ya, kamu punya itu, tetapi hadiah bonus hanyalah hadiah acak, jadi mungkin saja kamu hanya akan mendapatkan sekaleng soda atau beberapa potong pizza."
"Lalu kamu mengambil hak hadiah bonus itu untuk mewujudkan tubuhmu?"
"Apakah tidak boleh?"
Mendengar nada sedih Rui, Raia panik saat menggelengkan kepalanya sementara menyilangkan tangannya.
"Malah bagus!"
"Hehehe! Sudah kuduga Raia Frustasi seksual! Fantasi mu tentang tubuh wanita dewasa semakin melonjak saat ibumu mulai membiarkanmu tidur sendiri."
"Aku tidak sendiri! Aku bersama Sany, bahkan sesekali Rindou mengikuti."
"Hooo~ iri sekali. Tapi tidak apa-apa mulai sekarang aku akan menemanimu Raia." berkata dengan riang dan payudaranya bergoyang dengan gembira.
Melihat itu, Raia terbelalak saat keinginan untuk menyentuh buah semakin membesar, tetapi ia menahannya sekuat mungkin! Tekadnya diperbarui!
Tetapi tidak dengan naganya.
Ia sedih, Penisnya tumbuh beberapa cm lagi dan sekarang ia sekitar 26 cm jika dalam keadaan ereksi. Dan ketebalannya sedikit meningkat. Ia sedih karena jelas itu adalah penyiksaan, ia saat ini sedang mengenakan pakaian, jadi penisnya terasa sakit karena terhalang oleh celana.
Maka dari itu ia menenangkan diri dengan cara menutup mata dan mengambil nafas pelan-pelan.
Ia saat ini seperti budha yang suci.
Setelah merasakan bahwa adiknya sudah tenang, Raia membuka matanya. Saat ia membuka matanya, ekspresinya biasa saja dan tidak terlihat terkejut sama sekali, tetapi Penisnya yang sudah tidur, kini bangkit lagi menjadi lebih besar dan keras, Celananya terangkat keatas dan hampir merobeknya.
"Ummh Rui?"
"Ya? ~"
"KENAPA KAMU MASTURBASI DI DEPANKU?!!!!!!"
"Ahhnn~ lagian! I-ini ikhh ... Kimochi dayoooo~~"
...
1 hari kemudian.
Setelah kejadian itu, pikiran mengenai seseorang masturbasi di depannya selalu terngiang-ngiang.
"Sepertinya aku mengembangkan Fetish lain." Raia diam-diam mengutuk Rui.
Ia menoleh ke samping, ia melihat Sany yang tertidur saat menjadikan lengan kanan Raia sebagai bantalan, ia meringkuk seperti anak kecil kearah Raia dengan tangan satunya menyentuh dada Raia.
'Rui, tolong jelaskan padaku bagaimana cara memakai tiket lotre ini?"
[Buka antarmuka penyimpanan terlebih dahulu.]
Rui berbicara tetapi Raia memarahinya.
'Dasar bodoh! Jangan bersuara, kau akan membangunkan Sany!' Tapi Raia melakukan apa yang Rui katakan, membuka antarmuka penyimpanan, disana ia melihat puluhan kotak penyimpanan yang kosong, dan hanya satu kotak yang terisi dengan sebuah gambar tiket lotre dan diatasnya terdapat angka 1111 kecil.
Angka 1111 adalah total dari semua tiket yang Raia dapatkan dari misi yang ia selesaikan tersebut.
[Kamu tenang saja, suaraku hanya akan terdengar olehmu.]
'Kalau begitu bagus.'
[Ya, sangat bagus, dengan begini kita bisa selingkuh tanpa ketahuan.]
'Kubunuh kau?!'
[Haha! Bercanda-bercanda, oke baik. Silahkan tekan tiket lotre, kemudian akan muncul dua opsi pilihan. Tekanlah yang terdapat kata 'pakai']
'Lalu bagaimana jika aku tekan opsi 'gabungkan' ?'
[Itu adalah fitur untuk menggabungkan tiket lotre sampah host dengan tingkat lotre yang lebih tinggi.
Intinya, tiket lotre yang dimiliki host adalah tiket untuk lotre tingkat bawah, hadiahnya hanya berkisar pada biasa-biasa saja seperti sekaleng soda atau sebungkus rokok. Sebenarnya masih banyak hadiah yang lebih bagus, tetapi persentase untuk mendapatkannya kurang dari 5% itu adalah sangat kecil.
Jika kamu menggabungkan 500 tiket, maka kamu akan mendapatkan 1 tiket lotre tingkat menengah. Untuk tiket ini, hadiah terendah adalah sebuah pistol dan tertinggi adalah skill atau garis keturunan.
Dan jika kamu menggabungkan 1000 tiket, maka akan mendapatkan 1 tiket lotre lanjutan, hooo~ hadiah terendah disini adalah sebuah skill tingkat ungu dan tertinggi adalah sebuah skill atau garis keturunan tingkat merah.]
Raia berpikir keras.
Jika aku menggabungkan 1000 tiket, maka bukan hanya hadiahnya sangat besar, tetapi resikonya juga sangat besar.
Ia memiliki 1111 tiket disini, yang berarti ia akan mendapatkan 1111 hadiah, tetapi bagus atau tidaknya tidak tahu. Jika hanya mendapatkan tiket rokok maka percuma.
Saat ia berpikir keras, ia tiba-tiba menyadari hal yang penting yang ia lupakan untuk tanyakan sebelumnya.
'Rui, tolong jelaskan bagaimana perbedaan kualitas yang dibagi antara beberapa warna!'
[Putih, terendah, tingkat D.
Hijau, rendah keatas, tingkat C.
Biru, menengah, tingkat B.
Ungu, menengah keatas, tingkat A.
Orange, atas, tingkat S.
Emas, teratas kebawah, tingkat SS.
Merah, teratas, tingkat SSS.]
Menggiurkan!
Terlalu menggiurkan!?
Tanpa keraguan, Raia mengklik opsi gabungkan, dan pilihan lain muncul.
[500×] [1000×]
Tanpa keraguan, Raia menekan opsi 1000× dan segera kembali ke antarmuka penyimpanan, di mana tiket lotre lanjutan harusnya ada.
Ia meneguk ludah, melihat tiket lotre berwarna pelangi yang cemerlang di depannya. Ia menekan tiket lanjutan dan segera menekan opsi pakai.
Layar berubah menjadi sebuah roda roulette yang memiliki 21 pilihan, terdapat gambar yang berbeda masing-masingnya.
Ia tidak memperhatikan pilihan hadiah lagi, dan segera akan menekan mulai. Tetapi ia berhenti di detik-detik terakhir.
Ia memandang Sany yang tertidur di sampingnya, ia membelai wajah Sany dan rambutnya dengan lembut dan penuh cinta.
Setelah puas, ia kembali ke pertempurannya, 'Hohoho, tangan kiri ku sudah ditingkatkan menjadi tangan ilahi. TOLONG LAH DEWI ... AH ... FORTUNE? YA APAPUN ITU, BERKATILAH AKU!"
Raia berteriak dalam benaknya dan ia sama sekali tidak menyadari bahwa tingkah lakunya sama seperti ayahnya.
Mengklik 'mulai' dengan tegas, kemudian ia menutup mata untuk menenangkan jantungnya yang berakselerasi tinggi penuh ketegangan!
Tak lama kemudian, suara roulette yang ceria dan khas terdengar, dan saat suaranya semakin besar dan membesar, ia tahu bahwa hadiahnya akan terpilih. Kemudian saat suara, Jeng-jeng! Terdengar, Raia membuka matanya secepat mungkin.
Roulette berhenti di sebuah pilihan yang memiliki gambar sebuah telapak tangan yang mengangkat biji disebelah kiri, dan telapak tangan yang mengangkat sebuah pohon.
Ia menatap layar yang menampilkan hadiahnya dengan ceria.
[Selamat! Anda mendapatkan: Skill pertumbuhan!]
Raia bingung dan tidak mengerti seberapa berharganya skill pertumbuhan. Ia hanya mengangkat alis kemudian mengklik oke dan kembali ke antarmuka penyimpanan, dimana ia melihat ikon yang di dapatkannya tadi.
Ia mengklik ikon tersebut dan terdapat deskripsinya tepat disampingnya.
[Mendapatkan hadiah acak berupa skill pertumbuhan tingkat orange-merah.]
Barulah saat ia melihat kata-kata merah, ia gembira, mencium tangan kirinya dan segera mengklik opsi pakai.
Jeng-jeng!
Bunyi riang terdengar lagi dan sebuah ikon yang memiliki gambar seorang peri tidur dan beberapa kata 'Zzz' hadir disana.
Raia tidak paham tetapi setelah membaca deskripsi di samping kanan ikon tersebut, ia gembira dan hampir melompat dari kasur jika Sany tidak tiba-tiba sedikit bergerak.
[IS: Infinite Sleep.
Kemampuan aktif: Anda dapat tidur dengan waktu yang sangat panjang atau pendek, dan anda mampu mengatur batas waktu tidur anda. Tidur paling lama 1 tahun dan akan meningkat seiring meningkatnya level.
Kemampuan pasif: Saat anda tertidur, semua point dari status anda akan dijumlahkan kepada pertahanan anda, dan akan dikalikan 10 berdasarkan level, level maksimal tingkatkan 50 kali lipat.
Level: 1/5
Tingkat: Merah bintang 1]
'Rui ... Tolong jelaskan lebih detail.'
[Raia ... Bagaimana jika kamu tertidur untuk saat ini, aku akan mencatat semua perubahan yang akan terjadi padamu.]
'Oh ... Kau benar.' Raia mengangguk, ia merasa lelah setelah sarafnya tegang.
Tapi sebelum ia tertidur, Raia mengklik item tiket biasa dan opsi pilihan kembali muncul, ia segera menekan pilih dan antarmuka sekali lagi berganti dengan roda roulette yang khas.
Raia melihat terdapat opsi pilihan baru dibawah pilihan 'mulai.'
[Gunakan ?? Tiket]
Raia menekannya dan tombol seperti kalkulator muncul, Raia segera mengklik angka 1 dua kali.
Setelah selesai, ia kembali ke roda roulette, tapi perbedaanya adalah ada pada pilihan 'mulai.' yang sekarang berganti menjadi 'Mulai 11×'
Raia memahaminya dan segera menekan 'mulai' kemudian roda berputar, tetapi tidak menunggu roda berhenti, Raia menutup antarmuka.
'Selamat malam Rui~'
[Selamat malam Raia~]
"Selamat malam juga Sany." Raia mencium dahinya dan tertidur sambil memeluknya.
Tetapi beberapa saat kemudian, Raia melotot menyadari dirinya tidak mengantuk sama sekali.
'Inikah efek skill tersebut? Maka msri kita coba seperti ini.'
'Tertidur dalam 1 menit dan bangun 7 jam kemudian.'
Kemudian, rasa kantuk yang hebat menyerang Raia, ia tidak mencoba bertahan tetapi membiarkannya mengalir, ia kemudian tertidur satu menit berikutnya.
Menurut pengamatannya, ia tidak dipaksa untuk tidak sadarkan diri atau apapun, ia hanya merasa untuk waktunya tidur dan ia akan tertidur seolah-olah itu adalah hal alami.