Hingga sore hari telah datang, dan sinar mentari sudah tak begitu menyengat lagi di kulit, Taehyung yang baru saja selesai mengantarkan pesanan terakhir pada rumah salah satu seorang warga, kini pun tengah dipanggil oleh seseorang di belakang nya.
"Taehyung ... Taehyungie?" terdengar teriakan orang tersebut, seraya berlari tergopoh-gopoh ke arah Taehyung yang menoleh pada nya.
"JIM....!!" balas Taehyung pula, dan terlihat sangat senang.
"Yo Taehyungie, kenapa kau tidak masuk sekolah lagi hari ini? Kau tau kita ada pengambilan nilai dengan Hyun saem dan juga Woobin saem kan?" tanya Jimin beruntun setelah dekat.
"Nde ... aku tau Chim. Tapi hari ini imo ku kembali menyuruh ku tak masuk. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Dan seperti yang bisa kau lihat, aku bahkan baru saja selesai mengantarkan pesanan terakhir sekarang!!" cerita Taehyung, dan membuat Jimin mau tak mau menghela nafasnya dengan berat.
"Sudah ku duga!! Tapi tetap saja menurut ku mereka itu sudah keterlaluan Tae. Kau tau, hari ini aku dan Jo bersaudara dipanggil ke ruang Hyun saem tadi," kata Jimin kemudian.
"Ehh ... memangnya kalian melakukan apa Jim?" tanya Taehyung kaget.
"Ini bukan tentang kami Tae. Tapi ini melainkan tentang mu," sahut Jimin, dan seketika membuat Taehyung menjadi bungkam.
"Apa yang Hyun saem katakan pada mu Chim?" tanya Taehyung kemudian yang merasa penasaran.
"Aku beritahu di rumah ku saja nanti. Kajja, ikut dengan ku!" ajak Jimin, seraya menarik lengan sahabatnya tersebut.
Di rumah Jimin 10 menit kemudian.
Berdua Taehyung dan Jimin, merekapun kini tengah duduk santai di teras rumah seraya meluruskan kaki mereka yang terasa pegal.
"Nah Chim, ceritakan lah pada ku sekarang apa yang dikatakan oleh Hyun saem pada kalian tadi?" pinta Taehyung, yang sedari tadi sudah menunggu. Sementara Jimin yang berada di sampingnya, pemuda itu tampak tengah menarik nafasnya untuk sesaat.
"Mmm, ini tentang kehadiran mu Tae!" mulai Jimin seraya menoleh pada Taehyung yang ada di samping nya.
"Jangan-jangan!!" batin Taehyung yang mulai tak enak.
"Taehyung ... sebenarnya tanpa perlu ku katakan, kau pasti sudah sadar kan bahwa kau sangat jarang sekali masuk?" ujar Jimin, dengan raut wajah yang tampak serius.
"Nde, tentu saja aku tau. Apa Hyun saem bilang dia akan mengadukan ku pada kepala sekolah karena hal tersebut Chim?" tebak Taehyung, dan berhasil membuat Jimin kaget.
"Ehh ... darimana kau tau Tae?" tanya Jimin heran.
"Hehe, aku sudah lama memperkirakan nya Jim. Karena aku sering tidak masuk, mustahil kan tidak akan diproses oleh songsaenim kita," jelas Taehyung, dan membuat Jimin mengerti.
"Kalau kau sudah tau, lantas kenapa kau masih menuruti perintah imo mu Tae?" tanya Jimin, dan membuat Taehyung menoleh pada nya.
"Aku sudah melakukan nya Jim. Tapi aku tak bisa," sahut Taehyung kemudian, seraya menggeleng- gelengkan kepala nya dengan pelan.
"Kalau begitu, kenapa kau tidak pergi saja sih Tae dari rumah imo mu itu?" saran Jimin.
"Kau sudah beberapa kali mengatakan hal itu pada ku Chim. Tentu kau sudah tau jawabannya kan!" ujar Taehyung pula, dan membuat Jimin membuang nafasnya dengan kasar.
"Mian ... aku tau maksud mu itu baik Chim. Tapi walau bagaimanapun, eomma sudah mengamanat kan aku untuk selalu menunggunya di sana," lanjut Taehyung dan perlahan mulai menundukkan wajahnya.
"Yah walaupun eomma masih tak memberikan ku kabar bahkan hingga saat ini. Tapi aku yakin eomma sekarang sedang berada di suatu tempat Chim. Oleh karena itu, aku akan tetap menanti kedatangan nya!" putus Taehyung, dan mau tak mau membuat Jimin hanya bisa pasrah mendengar nya.
"Tapi bagaimana jika ternyata eomma mu itu sudah tak ada Tae?" cicit Jimin pelan.
"Arra ... tapi firasat ku tak mungkin salah Chim. Lagipula eomma pasti akan menepati janjinya suatu saat nanti. Jadi sampai saat itu tiba, aku akan tetap berada di sini untuk menunggu kedatangan eomma," tegas Taehyung lagi, dan tak dapat digoyahkan sama sekali.
Sementara lain halnya dengan Jimin. Namja itu jika sudah melihat Taehyung seperti ini, maka yang yang bisa dilakukan nya kini pun hanyalah tetap berada disisi sahabat nya tersebut dan memberinya dukungan.
"Arraso arraso ... semoga saja eomma mu nanti akan benar-benar kembali eum!!" tanggap Jimin, dan seketika membuat Taehyung tersenyum karena nya.
"Eum. Semoga saja," sahut Taehyung pula seraya menampilkan senyum kotaknya yang sangat menawan.
Tbc
Don't forget to Vote and Comment. 👍