webnovel

Chapter 23

Gua coba menghubungi Kenny tapi tak satu pun teleponnya di angkat kenapa ya ? Kata gua dalam hati

"Hari ini kita rayakan untuk William atas kemenanganya." Kata Mike

"Thank you guys." Kata William

Memang kita sehabis dari Gedung GOR, mampir ke resto untuk makan.

Gua ikut gembira atas kenangan william, dan berusaha menutupin khawatir gua terhadap Kenny

Sementara itu

"Enak banget sis."

"Thank you."

"Gak nyangka gua lo punya suara bagus kayak gini."

"Bisa aja lo." Kata Clara sambil menyembunyikan rasa malunya

"Tapi juga gara-gara lo kali, kalau gak ada lo. Mana bisa gua pilih lagu yang cocok gini."

"Aduh gua mah apa, cuma ini aja bantuin pilihin lagu aja."

Brak...pintu kamar terbuka

"HEY ANAK SETAN JANGAN BERISIK." Hardik bokap Clara tiba-tiba sambil wajahnya merah

Clara dan Rena kaget terdiam, Bokap Clara melanjutkan dengan mulai menbanting-banting barang-barang Clara. Lalu menutup kamar Clara dengan kencang

Clara dan Rena terdiam, dan Clara meneteskan air mata

"Clar...."

"Begitulah Ren...."

"Kenapa sama bokap lo ?"

"Dia lagi mabok, biasa kalau lagi mabok berarti habis ada masalah di kerjaan atau apalah.....dan satu rumah kenak marah."

"Sabar ya Clar."

Clara mendekati beberapa hiasan mainan yang di banting oleh Ayahnya.

"Sori ya Ren lo harus liat hal beginian."

Rena terdiam lalu merangkul Clara,mereka berdua pun saling menangis. Sore itu suara burung-burung gereja berkicau biasanya dapat menghibur hati, tapi menjadi sore kelabu untuk Clara...

"Mau nonton apa nih ?" Tanya Brian

"Terserah ?" Jawab Elly

"Kok terserah sih.lo kenapa El ?

"Hah....gak ada apa-apa." Jawab Elly tak berkosentrasi

"Ada masalah keluarga ?" Tanya Brian

"Enggak kok."

"Kalau gitu ini hari kita gak usah nonton, mending jalan-jalan aja."

"Loh kenapa gitu ?"

"Udah..gak apa-apa lagian film-filmnya gak ada yang bagus." Kata Brian

Brian dan Elly pun berjalan keluar dari XXI. Dengan saling terdiam

"Ell Kita makan yuk."

"Gua gak laper." Jawab Elly

Brian makin kebingungan sambil garuk-garuk kepala

"Lo sakit ?" Tanya Brian

"Gak." Jawab Elly singkat

Brian diam dan terus berpikir. Kenapa ini anak ya ? Gak biasa nya kayak gini, tiba-tiba seperti ada lampu menyala di otak. Dia mengajak Elly ke toko Es krim.

"Lo tunggu disini ya ."

"Oke." Kata Elly

Brian mengantri memesan es krim.

Aduh gua kenapa ya ? Tanya Elly dalam hati, kenapa rasanya gua jadi gak karuan gini mood gua. Dan gua masih aja kepikiran Kenny padahal, si Kenny sudah bilang kita gak bisa ada hubungan teman atau gimana. Kenny lagi Kenny lagi

"Ini Ell lo cobain deh." Brian membawa dua buah es krim berukuran besar membuyarkan lamunan Elly

"Apa an ini ?" Tanya Elly

"Udah cobak dulu."

"Tapi ini banyak banget."

"Udah coba dulu."

"Gua coba ya."

Elly pun mengambil sendok dalam yang berada di es krim di berikan brian. Dan mencobanya

"Enak banget."

"Suka khan ?"

"Enak es krim apa ini ?"

"Udah makan aja." Kata Brian

Brian tersenyum melihat Elly melahap es krimnya dengan lahap, memang ya es krim dapat mengubah mood seseorang secara langsung. Gua tau lo lagi ada masalah yang lo gak bisa cerita.

"Brian sorry."

"Kenapa ?"

"Gua barusan bikin lo gak jadi makan sama nonton."

"Ya..Khan tadi gua bilang filmnya juga gak ada yang bagus. Lagian sekarang kita juga lagi makan."

"Hehehehe...."

Elly melahap es krimnya seperti anak kecil

"Ell gimana kabar orang tua lo ?"

"Mereka masih di jakarta. Lusa baru balik."

"Terus di rumah lo gimana ?"

"Oh ada mbok tukang masak kok."

"Oh, kirain lo sendiri."

"Gak dong."

"Oh ya hari ini ujian gimana ?"

"Ujiannya bisa,cuma 2 Minggu lagi kita akan ujian tengah semester."

"Oh ya cepet ya. Kelas gua malah belum ada pengumumannya."

"Oh ya kirain udah."

Dan begitulah Brian terus mengobrol, Cuma gak tau kenapa di dalam benak pikiran Elly. Kenny masih belum bisa terlupakan.

****

Gua masuk ke dalam rumah seperti biasa rumah tampak sepi, gua berjalan naik ke lantai 2

Capek banget hari ini dan membahagiakan banget kata William dalam hati.

Sampai melihat laptop kakak menyala di atas meja belajar bersama, kebiasaan Khan selalu suka ninggalin laptop gak di matiin gini.

Saat gua mau mematikan laptop, gua melihat kakak. Gua baru aja menulis sebuah essai, mengenai daur ulang sampah. Memang sih hobby kakak gua satu ini suka bikin-bikin artikel gini.

Gua baca sekilas, bagus kata gua dalam hati. Tring seperti ada lampu neon di kepala gua, gua Khan mau ikut lomba esai. Ini aja gua pake, lagian kakak gua mana tau, gua masuk ke browser email dan mengirimkan pada email gua. Di akhir gak lupa log out, masalah esai kelar nanti tinggal gua ubah-ubah dikit..

Gua berjalan meninggalkan laptop kakak gua.

"Will udah balik ?" Tanya kakak gua tiba-tiba keluar dari kamarnya

"Ya kak baru aja balik."

"Oke."

Kakak gua pun menuju laptopnya dan mulai mengotak-atik laptopnya lagi.

Huff hampir aja kata gua dalam hati...

Nächstes Kapitel