webnovel

Teror Pocong Di Kompleks

Perasaanku... Sejak tadi malam terasa sangat tidak enak. Aku mencoba untuk menghubungi keluarga dan semua sahabatku, takut terjadi apa-apa pada mereka. Tapi aku lega ketika mereka semua sehat dan dalam keadaan baik, hanya tinggal Reno yang belum menjawab teleponku mungkin dia sedang sibuk sekarang.

Aku nggak tau perasaanku mengarah kemana dan ke siapa, hari ini emosionalku terasa buruk sekali. Aku merasakan sedih yang dalam, merasakan kehampaan yang sulit dijelaskan, juga merasa marah dengan hal yang gak jelas.

Mbak Santi juga tidak aku ajak bicara sama sekali, rasanya ingin menyendiri, diam, sungguh benci dengan situasi yang seperti ini. Padahal seharusnya aku merasa bahagia karena aku sudah mendapatkan ijin dari Bu Sinta dan Pak Burhan untuk pulang kampung.

"Nimas..." sapa Santi ragu-ragu.

"Iya mbak" jawab kok menoleh ke arahnya sambil tersenyum sayu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel