Selamat membaca :)
°•°•°
Bel istirahat baru saja berbunyi. Anak-anak SMA Devout tentunya sudah mendengar dan berlarian untuk pergi ke kantin. Mereka menyambut waktu istirahat dengan antusias. Terlebih karena pagi tadi mendapat pengumuman menggembirakan dari Pras di lapangan. Menambah waktu makan siang mereka lebih berkesan.
Siang ini, cuaca terasa sejuk. Angin yang melintasi kulit terasa cukup dingin. Tidak terlalu menyentak kulit, namun mampu membuat bulu kuduk Nasya meremang. Bukan karena merasakan kehadiran makhluk halus, tapi memang karena dingin yang perlahan hadir.
Matahari yang biasanya memancarkan sinar hangatnya pun seakan meredup. Pudar seiring dengan awan-awan gelap yang menyelimuti raja siang itu. Sungguh tidak ada tanda-tanda darinya untuk setia menemani langit di atas sana.
Kehangatan di kota Semarang siang ini sungguh sirna. Siang hari seperti petang. Mendung benar-benar menyelimuti ibukota Jawa Tengah. Tetapi, belum tentu hujan akan turun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com