webnovel

Kesal

mereka pun memesan makanan dan minuman yang ada di cafe itu. menunggu makanannya datang, ia berbincang-bincang dengan seru nya.

"sekarang udah besar ya. terakhir kali ketemu, masih kecil kecil anakmu Ram" Ujar pak Andri

"iya, ndri. terakhir kamu ketemu mereka kan waktu mereka masih SD" tambah Pak Rama

"hahaha... iya ya Ram" tawa pak Andri

Dewa dan Raja pun ikut tertawa bersama pak Andri dan papa nya.

Tak lama, pesanan mereka pun datang. mereka pun menikmati makanan yang tersaji di meja cafe tersebut.

"Oh, ya. gimana ndri kabar keluarga kamu?" tanya pak Rama sambil memakan makanan nya

"Alhamdulillah baik Ram" jawab Pak Andri

"anakmu pasti udah besar ya sekarang?" tanya pak Rama

"iya Ram. mereka udah besar udah punya pikiran masing masing, kita sebagai orang tua cuma bisa mengingatkan" ujar Pak Andri

"iya ndri" jawab Pak Rama mengiyakan

"anakmu berapa sih Ndri?" tanya Pak Rama lagi

"3 ram. yang pertama laki laki, dia baru lulus S1 langsung kerja di perusahaan. aku suruh lanjut S2 dia gak mau. katanya capek kuliah terus. ya udah, akhirnya papa nya yang ngalah." cerita pak Andri mengundang tawa mereka

"bukanya kamu juga punya anak cewek ya Ndri?" tanya Pak Rama

"iya, anak ku cewek ada 2 Ram. yang anak terakhir SMP kelas 3, kalau kakak nya dia masih kuliah belum lulus" jelas pak Andri sambil meminum minuman nya

"kuliah dimana om?" tanya Dewa pada pak Andri

"di Universitas Cakrabuana Dewa" jawab pak Andri

"sama dong sama kampus Raja Om" sahut Raja

"oh, ya? kamu ambil jurusan apa Raja?" tanya Pak Andri penasaran

"Ekonomi murni Om" timpal Raja

"anak Om di manajemen tapi masih semester 5" tambah Pak Rama

"berarti sekelas sama Selina" batin Raja

"Aduh Ram, anak anakku tu gak ada yang nurut sama aku, yang pertama dia cuma lulus S1 aku suruh lanjut S2 sambil kerja gak mau, mau nya kekeh pengen kerja." lanjut Pak Andri

"terus yang kedua, cewek dia juga ikut ikutan kerja kek Abang nya, padahal belum lulus S1 nya. dan parah nya dia kerja ditempat orang lain, gak mau aku suruh kerja di kantor." tambah Pak Andri lagi

"yah, kita harus bijak ndri sebagai orang tua. apalagi aku, jadi orang tua tunggal, yang berperan jadi ayah sekaligus ibu bagi mereka berdua" timpal Pak Rama dengan muka sedih

Dewa dan Raja yang mendengar nya menjadi merasa kasihan sekaligus bersalah, apalagi Raja yang selama ini banyak membuat masalah yang bikin pusing papa nya.

"iya Ram. kamu tuh orang tua hebat, buktinya anak mu Dewa bisa sesukses ini" puji pak Andri pada Dewa

mendengar pujian yang dilontarkan pak Andri, Raja merasa kesal, ingin rasanya marah tapi ia pendam, mengingat ia sedang ditempat umum.

"itu hasil kerja kerasnya Dewa sendiri ndri, aku gak ikut apa apa" kata Pak Rama merendah

"tapi itu juga berkat doa dari papa, tanpa doa, Dewa bukan apa apa pa" kata Dewa dengan rendah hati

"kamu bisa aja nak" ujar pak Rama

"O ya, Ram. aku permisi ke toilet dulu" ucap Pak Andri lalu berjalan ke arah toilet

"pa, aku juga mau balik ke kantor, dari tadi Indra sudah menelepon terus" pamit Raja dengan wajah memerah memendam marah.

"loh, ini belum selesai loh Ja. kok mau ke kantor" kata papa nya

"iya, soalnya kerjaan kantor banyak, kasihan Indra kalo kerja sendirian" ucap Raja tanpa ekspresi apapun dan langsung keluar dari Cafe

diperjalanan, Raja memendam emosi nya karena ia iri pada kakak nya yang selalu dipuji oleh orang orang, sementara dirinya tak pernah sekalipun mendapatkan pujian itu.

"arrgghhh.... kak Dewa, kak Dewa, kak Dewa terus" ucap Raja dengan kesal

"apa didunia ini cuma ada kak Dewa?" tanya Raja pada dirinya sendiri

Nächstes Kapitel