Hai Guys, thx for 16k Views & your Votes as well.
Regard to that, here i give all of you an update.
Enjoyed. 💜💜
🐯
🐯
🐯
Sore hari di kediaman keluarga Kim In Sung, terlihat seorang pemuda baru saja pulang dari sekolah dan tengah memasuki rumahnya saat ini.
"Semuanya, aku pulang!! Seokjin hyung, appa, Suga hyung?" panggil namja tersebut sembari mendudukkan pantatnya di atas sofa yang ada di ruang keluarga.
"Appa, Seokjin hyung, Suga hyung!" panggilnya lagi karena tak mendapat sahutan sama sekali.
"Anu ... mianhamnida Tuan muda Hoseok, tapi sedari tadi tuan besar In Sung dan yang lainnya masih berada di rumah sakit," jelas seorang Ahjumma yang tadi berlari tergopoh-gopoh menghampiri Hoseok.
"Ehhh ... apakah telah terjadi sesuatu selama aku tidak ada tadi Lee Ahjumma?" tanya Hoseok yang penasaran.
"Ah nde, tadi tuan muda Suga dan juga tuan muda Taehyung sempat dilarikan ke rumah sakit beberapa jam yang lalu Tuan," jawab Lee Ahjumma dan seketika langsung membuat Hoseok kaget karenanya.
"Mwo! Memangnya apa yang telah terjadi sebenarnya Ahjumma?" tanya Hoseok penasaran.
"Ah nde, hanya saja tadi itu tiba-tiba saja tuan muda Suga mengamuk di kamarnya, Tuan Muda Hoseok. Lalu, kami yang tidak tau menaupun segera menghampiri kamar tuan muda Suga lantaran Tuan kecil, Kookie, yang berteriak minta tolong. Tadi itu keadaannya benar-benar kacau Tuan," cerita Lee ahjumma, dengan raut wajah yang tampak khawatir.
"Lalu kenapa anak cacat itu juga jadi bisa terlibat?" tanya Hoseok yang heran.
"Ah anu, itu karena tuan muda Taehyung sempat datang Tuan, lantaran bermaksud untuk menghentikan tuan muda Suga. Tapi entah kenapa, tiba-tiba saja situasinya justru semakin bertambah menegangkan," jelas wanita paruh baya tersebut.
"Kenapa bisa setegang itu, apakah dia melakukan sesuatu?" tanya Hoseok yang curiga.
"Bukan ... bukan tuan muda Taehyung yang sudah melakukan sesuatu Tuan. Hanya saja, tadi itu tiba-tiba saja tuan muda Suga menyerang tuan muda Taehyung. Situasinya sempat sangat mencengkam, sampai kami semuapun dibuat berteriak panik lantaran tuan muda Suga yang tiba-tiba mencekik tuan muda Taehyung begitu saja," jelas Lee ahjumma, dan berhasil membuat Hoseok entah kenapa justru tersenyum karenanya.
Ee ... begitu rupanya!! Hahaha, jika saja aku ada di sini tadi, pasti suasana akan tambah seru jadinya, batin Hoseok yang tertawa senang.
"Baiklah Lee Ahjumma, aku rasa sudah cukup informasinya. Aku akan pergi ke rumah sakit sekarang untuk mengunjungi hyungku. Aku pergi ne," lambai Hoseok sembari segera pergi dari sana.
"Apa anda tidak mau makan malam dulu Tuan?" tawar Lee Ahjumma namun diabaikan oleh Hoseok lantaran ia sudah keluar dari ruangan tersebut.
Sementara di tempat lain.
"Berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang kami dapatkan, sepertinya syaraf Suga-ssi mengalami sedikit masalah Tuan!!" ujar seorang dokter muda di hadapannya In Sung saat ini.
"Apakah itu akan parah nantinya Minho-ssi?" tanya In Sung yang terlihat cemas.
"Jangan khawatir, ini hanya keadaan sementara saja kok. Nanti setelah beberapa kali menjalani pengobatan, keadaan Suga-ssi pasti sudah akan kembali seperti sedia kala," sahut dokter muda bername tag Choi Minho sembari tersenyum manis.
"Syukurlah. Lalu bagaimana dengan amnesianya? Apakah itu juga akan pulih nantinya," tanya In Sung yang penasaran.
"Mengenai hal itu, sayangnya tidak bisa saya pastikan. Karena ingatan Suga-ssi akan pulih atau tidaknya, itu tergantung dari upaya Suga-ssi sendiri Tuan dan tentunya juga bantuan dari orang-orang sekitarnya. Terlebih jika dia berusaha, dia pasti akan pulih kok," jelas dokter Minho sembari sesekali membenarkan letak kaca mata yang dikenakannya.
"Arraso. Apakah itu berarti jika tak ada siapapun yang berusaha membantu dia untuk mengingat ingatan yang ia lupakan, itu artinya dia akan tetap lupa selamanya Minho- ssi?" tanya In Sung lagi, yang ingin memastikan.
"Hmmm, kalau untuk beberapa kasus itu bisa saja terjadi Tuan. Tapi tentunya anda ingin ingatan anak anda segera pulih bukan?" respon dokter Minho yang sedikit merasa heran.
"Hahaha, tentu saja Minho-ssi. Aku hanya ingin memastikan saja tadi," kekeh In Sung.
Kalau begitu, lebih baik mulai sekarang Suga akan kujauhkan dari segala hal yang menyangkut anak cacat itu. Bagus ... tetaplah seperti ini Suga-ya, hanya kau dan Hoseoklah lagi harapan Appa sekarang!!
Diam-diam hati kecil In Sung berbicara.
"Apa masih ada yang ingin ditanyakan Tuan?" tanya dokter Minho dengan ramah.
"Ah ani, kurasa sudah cukup informasinya. Aku harus pergi sekarang Minho-ssi, terimakasih atas bantuan anda pada anak saya," pamit In Sung kemudian sembari mulai berdiri dari tempatnya.
Sementara itu di ruang rawat Suga kini, tampak Hoseok telah berada di sana menemani Suga yang masih belum bangun dari tidurnya.
"Sebenarnya, appa ke mana sih?" batin Hoseok kesal, lantaran sudah berada di sana hampir 30 menit lamanya.
"Eoh ... Hoseokkie!! Kau di sini," kata In Sung kaget saat dirinya baru membuka pintu ruang inap Suga barusan, melihat telah ada Hoseok di sana.
"Appa, Appa darimana saja?" cerca Hoseok langsung, sembari mendekati appa kesayangannya itu.
"Appa baru saja bertemu dengan uisa tadi Hoseokkie. Apa kau sudah lama berada di sini eum?" tanya In Sung dengan nadanya yang terdengar lembut.
"Ne, sudah hampir setengah jam yang lalu!!" sahut Hoseok kesal sembari mempoutkan bibirnya.
"Aigoo, mian ne, tadi Appa membicarakan sesuatu yang penting soalnya dengan uisa," sesal.
"Apa kau sudah makan?" tanya In Sung kemudian.
"Belum Appa. Tapi bisa Appa ceritakan padaku apa yang dikatakan uisa-nim tadi pada Appa?" pinta Hoseok yang ingin tau.
"Nanti saja sembari kita makan. Kajja, ayo kita cari restoran di dekat sini," ajak In Sung. Lain halnya dengan Hoseok yang langsung mengiyakan ajakan tersebut dengan senang hati.
"Oh ya Hoseokie, kau tau, Appa akan memberitahukan sebuah kabar yang sangat bagus nantinya!!" ujar In Sung selagi berjalan dan berhasil membuat Hoseok penasaran dibuatnya.
***
"Seokjin-ssi, kita sudah sampai!" umum seorang namja muda pada Seokjin yang tampak tertidur di bangku penumpang.
Sementara itu, satu namja lainnya tengah di pangku oleh Seokjin tadi dengan posesif.
"Eoh ... benarkah?" sahut Seokjin sembari mengucek-ngucek matanya perlahan.
"Anda ingin saya bantu untuk mengangkat adik anda Seokjin-ssi?" tawar namja itu lagi.
"Ani, tak usah Chanyeol-ah, aku sendiri yang akan membawa adikku ke dalam. Kau bawa saja kursi rodanya dan juga tabung oksigennya ne?" pinta Seokjin pada sekretaris pribadinya itu.
"Ah nde, baiklah Seokjin-ssi," sahut Chanyeol sembari mulai turun dari mobil tersebut.
"Nah Taehyung-ah, kita sudah sampai di rumah baru kita sekarang Saeng. Selamat datang ne," ujar Seokjin sembari mengusap surai coklat milik Taehyung yang kepalanya kini tengah di pangku olehnya.
Tbc
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.
See you next chap. 🤗🤗