Om Doni tersentak bangun. Hembusan angin malam yang dingin membuatnya terbangun dari tidur singkatnya yang tanpa ia sadari. Ia saat itu tengah berada di kamar kerjanya dengan kedua kaki bertumpu pada meja dan punggung bersandar di kursi.
Jendela kamar dalam keadaan terbuka, sementara para penjaga di luar sedang tertidur. Hanya seorang saja yang tampak bingung mengamati sekelilingnya.
Om Doni segera menutup jendela. Tapi sekelebatan cahaya berwarna biru cerah dari langit meluncur ke dalam.gudang. ia tertegun sejenak. Menatap kelebatan cahaya itu dengan sedikit terkejut. Lalu geleng-geleng kepala. "Tak salah apa yang kulakukan. Ternyata benda terkutuk itu benar-benar memiliki kekuatan. Aku bangga berhasil memilikinya," gumamnya sambil tersenyum.
Ia bergegas menuju kamar pribadinya untuk segera menyambung tidurnya yang terputus. Tanpa menyadari dinding ruang kerja yang ia tinggalkan sedikit retak dan mengeluarkan ceceran darah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com