webnovel

Pengakuan Lusia

"Kemana saja kau?! Aku kira kau sudah mati dibelit oleh lipan raksasa itu...!!!" Lusia setengah setengah memekik sambil memukul-mukul dada pemuda itu. Ia meringis menahan tangisnya.

Perlahan Hendra mendudukkan gadis itu di atas peti batu. Menatap dengan pandangan prihatin. Gadis yang tiba-tiba ia rindukan saat dirinya menghilang. Ia bergegas melepaskan jaketnya yang memberikannya kepada gadis itu. "Aku bingung harus kemana mencari penutup tubuhmu. Tapi untuk sementara pakai itu dulu! Tutup saja bagian yang bisa kau tutupi. Sisanya tutup saja pakai daun pisang kalau kita temui di hutan ini..."

"Mana ada pohon pisang di hutan ini!" Lusia menyahut ketus. Ia sebenarnya merasa malu bertemu dengan pemuda itu dalam keadaan telanjang. Tapi ia melihat Hendra seperti memaklumi hal itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel