"Menikahlah denganku, Liliana."
Aku mengingat kata-katanya kembali yang ia ucapkan pada beberapa hari sebelumnya. Disaat dirinya memelukku di tengah kota yang ramai, memelukku dengan eratnya.
'Mungkin saja, semuanya hanyalah mimpi.' Gumamku saat membuka mataku di pagi harinya.
Hanya penjelasan itulah yang dapat kuterima. Sebuah lamaran ? Meskipun peperangan telah berakhir, Rook tiba-tiba saja mengatakan ingin menikahiku. Semuanya terasa begitu tiba-tiba. Bagaikan mimpi, tidaklah nyata.
Semakin diriku memikirkan kata-katanya tersebut, semakin dibuat malu diriku olehnya. Daripada terus-terusan berada di tempat tidur untuk memikirkannya. Aku memutuskan untuk keluar dari tempat ternyamanku dan mulai keluar untuk menuju ke lantai bawah.
Tetapi.... Ia mengatakan ingin menikahiku.... Hehe.....
"Lili, kenapa dirimu tersenyum-senyum sendiri ?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com