"Joshua... Jangan gila" aku menatapnya nanar. Sungguh sebetulnya aku masih sangat shock tapi kegilaan ini harus dihentikan. Joshua harus ke rumah sakit.
Joshua terengah-engah. Kulihat bawah matanya yang menghitam dan dia sangat pucat. Dia pasti sebetulnya sangat kesakitan meski tidak berteriak.
"Aku tidak gila... Han, kalau kamu ingat... Haah.. Aku.. Aku selalu seperti ini..."
Aku tersentak mundur. Kata-kata Joshua memancing ingatan saat dia mencungkil matanya kembali. Berputar-putar dalam kepalaku.
"Han.." lanjutnya lagi, aku kaget.
"Lakukan juga untukku... Berikan jarimu" Joshua menyodorkan pisau itu kepadaku. Aku menatapnya semakin nanar.
"Gak!!"
"Kita harus menyelesaikan 'pertunangan' kita, Han..."
"Joshua kita gak harus seperti ini!! Kamu harus kerumah sakit sekarang!!" aku akhirnya bisa bangkit. Kutarik lengan Joshua agar terangkat, namun dia menarikku paksa hingga aku jatuh lagi. Dia masih tetap kuat.
"Fine" dia menahan tangan kiriku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com