Uly : Aku harus mengakhirinya sekarang
Suara kipas angin kecil usang yang berdecit menemaniku malam ini. Kamar kos yang sebenarnya luas tetapi menjadi sempit semenjak aku bawa semua barang-barang dari rumah. Tanganku gemetar memegang ponsel. Aku bingung harus memulai dengan kata apa. Sunyi sepi merasuk jiwa.
Malam ini hendak hujan. Suasana mendung menyebabkan udara menjadi panas. Berharap hujan akan segera turun menyejukkan udara yang sedari tadi terasa pengap. Tepat mewakili perasaanku ini. Mungkin malam ini aku dan Azmi akan menangis. Tetapi aku berharap tangisan itu akan menyejukkan hati masing-masing. Aku sudah membulatkan tekat untuk mengakhirinya sebelum aku benar-benar tidak bisa mengakhirinya. Maafkan aku Azmi.
“Assalamu’alaykum,” suara salam terdengar dari balik pintu kamar kosku.
“Wa’alaykumussalam, masuk saja. Pintunya tidak aku kunci,” jawabku sedikit keras.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com