Semua orang bugkam mendengar ucapan panglima kerajaan Zu.
Mereka takut dengan penyihir namun juga takut jika dianggap sebagi penyusup, sebab keduanya tidak membawa kebaikan sama sekali pada diri masing-masing orang.
Akhirnya, mereka menuruti perintah sang panglima dan kembali masuk ke pavilium bulan dengan perasaan was-was, saling mencurigai dan menjaga jarak satu sama lain.
Semua peserta kembali ke kamar masing-masing.
Hingga malam tiba, tidak ada sama sekali yang berani meninggalkan kamar.
***
Tok...tok...tok...
Suara ketukan pintu terdengar, membuat sang empunya segera beranjak membuka pintu.
"Selamat malam, silahkan makan malamnya Tuan," ucap sang pelayan menyodorkan nampan berisi berbagai macam makanan.
"Emm terima kasih," balasnya menerima nampan itu dan kembali menutup kamar.
Kening gadis itu berkerut tatkala menemui gelas berisi anggur yang juga berada di atas nampan. Rupanya sang kaisar tidak juga menyerah.
Dia adalah Fu Xie Lan.
.
.
.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com