Aodan terluka dan benar-benar kembali ke wujud kadalnya, untungnya masih kadal besar seperti terakhir kali, bukan kadal kecil menyedihkan yang pertama kali Luna temui.
"Syukurlah, itu berarti lukanya baik-baik saja." Luna menghela napas lega, menatap kadal yang meringkuk di atas tempat tidur.
"Ya, mungkin." Istvan berkomentar singkat, entah kenapa ia sepertinya memiliki kekhawatiran tertentu pada Aodan.
"Apa yang akan kau lakukan pada Rachel?"
"Dia pasti sangat menderita, jadi biarkan saja." Luna sudah mendengar apa yang terjadi dari Larson, dari awal sampai akhir dan benar-benar tidak menyangka kalau Rachel bisa melakukan hal yang mengerikan seperti itu.
Awalnya hanya hal-hal kecil yang menganggu, tapi kemudian berubah menjadi hal yang serius, seolah-olah Rachel tidak memikirkan risiko apa pun atas perbuatanya.
Sekarang, apa pun yang terjadi pada Rachel, Luna tidak ingin peduli.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com