"Jadi, sayang sekali, kau harus memilih nama yang lain untuk kucingnya," bisik Skylar sebelum kemudian membawa gadis itu dalam sebuah ciuman dalam. Skylar terlalu senang ketika mendengar nama 'Kyle' terucap dari bibir Alexa, walaupun itu bukan untuk memanggilnya.
Pemuda itu menarik pinggang Alexa mendekat seolah menginginkan lebih. Namun ketika dia akan beralih mencium leher Alexa, gadis itu mendorongnya hingga menjauh, lantas memandangnya dengan wajah cemberut. Tentu saja pipinya merona merah. Sering mendapat perlakuan seperti itu dari Skylar bukan berarti dia sudah terbiasa.
"Tidak boleh lebih dari ini," katanya lirih.
Awalnya Skylar terdiam. Dia berkedip beberapa kali, kemudian terkekeh. Dia baru tahu apa maksudnya dan memutuskan menurut. Tangannya terangkat dan mengusap keala gadis itu beberapa kali, lantas berbalik dan mendapati Sophie tengah duduk dan menatap mereka berdua dengan lidah terjulur. Ekornya bergerak riang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com