webnovel

Siapa yang Akan Menang?

"Menyedihkan sekali aku. Begitu aku pulang, aku melihat orang lain bermesraan seperti ini," goda Adel saat melihat ayah dan ibunya sedang bermesraan.

Anya langsung merasa malu dan memukul dada Aiden dua kali, "Lihatlah. Anak kita menertawakan kita!" penampilannya yang malu-malu membuat Aiden teringat kembali kepada masa muda mereka.

Aiden malah memeluknya dan mengecup kening Anya. "Adel tidak akan keberatan."

"Katanya, didikan terbaik adalah saat melihat ayah mencintai ibu. Aku merasa senang karena hubungan kalain harmonis," kata Adel sambil tersenyum.

"Kamu dengar, kan?" Aiden menyentuh dahi Anya dengan dahinya.

"Aku tahu," Anya mengangguk dengan malu-malu, seperti gadis muda yang polos.

"Adel, ganti bajumu dan makanlah di bawah. Ayah dan ibu akan berjalan-jalan di taman," Aiden menggandeng tangan Anya dan berjalan menuju ke taman bersama-sama.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel