Anya merasa bingung melihat jari-jari yang terulur ke arahnya itu. Arka tidak mengulurkan tangannya, tetapi tidak mau memeluknya. Apa yang Arka inginkan?
"Nyonya, Tuan Muda ingin berbicara dengan Anda," kata suster Arka.
"Baiklah, bos kecil. Ibu akan menuruti semua kata-katamu," kata Anya sambil memandang Arka dengan serius.
Setelah itu, sebuah senyum baru muncul di wajah Arka. Seperti Aksa, Arka memeluk leher Anya dan mencium pipinya berulang kali.
Indah tersenyum saat melihatnya. "Si kecil ini memang sangat pintar!"
"Mainlah bersama dengan adikmu," Anya memberikan kereta hadiahnya pada Arka sambil tersenyum.
Dengan kereta itu, Arka pergi mengejar adiknya. Sebelumnya mereka saling bersaing dalam merangkak. Sepertinya sekarang mereka akan bersaing dengan menggunakan kereta.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com