"Tunanganmu terlalu licik. Aku tidak bisa membayangkan betapa melelahkannya menghadapi wanita seperti itu. Dari pagi hingga sore kamu sibuk bekerja di perusahaan. Saat pulang, kamu masih harus menghadapi calon istri seperti itu," memikirkannya saja membuat Nico merasa pusing.
Raka tersenyum, berpura-pura tidak peduli meski sebenarnya ia juga pusing memikirkan nasibnya. "Setidaknya cinta Natali untukku tidak palsu."
"Kalau memang Natali mencintaimu, ia tidak akan memperalat adikmu yang bodoh," kata Nico.
Raka tidak menjawab. Keluarganya telah kehilangan sebuah lahan yang berharga demi mengeluarkan Raisa dari penjara. Itu semua disebabkan oleh Natali.
Kalau Raka tidak bisa mendapatkan tanah yang dimiliki Deny, perusahaannya akan mengalami kerugian besar tahun ini.
Raka berpura-pura tidak memahami semua ini. Bahkan Anya pun sampai memperingatinya karena ia terlihat seperti orang bodoh yang tidak mengetahui perbuatan Natali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com