"Telepon dari rumah sakit juga penting untukmu. Ulang tahun Raka juga penting untukmu. Sepertinya semua orang dan hal-hal itu jauh lebih penting dibandingkan aku. Anya, bukankah kamu munafik? Kamu menyalahkanku karena aku menghalangimu untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Raka, kan?" kata Aiden dengan dingin.
Anya mengerutkan keningnya. "Ibuku masih koma. Aku khawatir akan melewatkan panggilan penting dari rumah sakit. Apakah itu salah? Dan aku hanya menganggap Raka sebagai teman. Aku sudah melupakan masa laluku."
"Raka bukan temanmu. Dia adalah mantan kekasihmu!" Aiden mengingatkan dengan suara dingin.
"Aku sudah punya kamu. Dan Raka sudah bertunangan," kata Anya dengan tidak berdaya.
"Tetapi Raka belum melupakanmu. Itu adalah masalah terbesarnya." Memang benar Anya sudah melupakan Raka dan perlahan jatuh cinta pada Aiden. Tetapi sebenarnya yang tidak bisa aiden percaya adalah Raka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com