webnovel

Frustasi

Aiden tersenyum sambil mengelus kepala Anya. "Kalau kamu tidak suka, aku tidak akan mengundangnya. Ayo kita lihat ruang parfummu."

"Baiklah!" Anya memasuki ruang parfumnya dengan senang dan menemukan bahwa Aiden telah mengisi ruangan itu dengan ratusan jenis rempah-rempah. Ia juga memberi label pada setiap bahan.

"Apakah sama seperti tempat kerjamu di taman?" tanya Aiden.

"Sama persis! Tempat rempah-rempahnya, arah mejanya, sama sekali tidak berubah. Hanya saja tempat ini jauh lebih besar," Anya terlihat sangat senang.

"Semua orang memiliki kebiasaan mereka sendiri-sendiri. Karena mataku yang buta, aku tidak menyukai lingkungan yang tidak kukenal. Itu sebabnya aku membuat tempat ini sama persis dengan tempat kerjamu. Jarak-jarak tiap kabinetnya pun sama." Kata Aiden dengan santai.

Mata Anya terasa panas. Air matanya hampir saja mengalir karena begitu tersentuh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel