Keesokan harinya, setelah Randika terbangun, dia menyadari bahwa Inggrid sudah tidak ada di atas kasur, sepertinya istrinya itu sudah sarapan di bawah.
Ketika dia hendak berdiri, dia melihat jejak-jejak peperangan tadi malam. Wajahnya benar-benar terlihat bangga, sepertinya dia berhasil membuktikan keperkasaannya itu. Dia benar-benar merasa bahwa dirinya jantan sekali sampai-sampai kaki tempat tidurnya ini patah karena saking liarnya kemarin.
Dia tidak mempermasalahkan ketika Ibu Ipah datang dan membersihkan kekacauan mereka berdua malam tadi. Randika hanya penasaran ekspresi apa yang dikenakan ibu-ibu itu ketika melihat kamarnya ini.
Pada saat ini, HP Randika bergetar seperti ada yang meninggalkan sebuah pesan. Ketika dia melihatnya, sepertinya itu adalah pesan dari anggota tim intelijensi miliknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com