"Ran, kamu benar-benar luar biasa!" Viona semakin kagum dengan Randika.
Hannah juga tidak kalah kagum. "Kak Randika memang hebat, aku paling benci orang seperti itu. Dia pikir dia bisa membeli segalanya dengan uang.
Randika masih merangkul keduanya dengan tangannya, bau parfum mereka segera memenuhi hidungnya. Randika sendiri juga merasa dirinya keren tadi, dia lalu berkata dengan santai. "Siapapun yang berani merebut Viona dan Hannahku yang cantik, aku akan menghajar mereka tidak peduli dia seorang presiden sekalipun!"
Setelah berkata seperti itu, dia melirik ke arah keduanya dan terbatuk sekali. "Seharusnya sekarang kalian bertepuk tangan."
"Benar!" Viona langsung bertepuk tangan, Hannah lalu ikut bertepuk tangan.
"Yah bantuan kak Randika kali ini benar-benar hebat, nanti aku akan menceritakan kisah heroik kak Randika ke kak Inggrid!" Kata Hannah sambil tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com