" Ini sudah terlalu lama. Kakak kebanggaanmu itu tidak balik-balik. Sepertinya dia gagal menangkapnya." Kata Elva sambil menahan rasa sakit di dadanya.
"Elva, kau harus percaya dengan kak Randika. Kenapa kau begitu kasar padanya? Kak Randika pasti ngapa-ngapain kamu ya?" Safira tertawa sambil menusukan jarum akupuntur ke Elva.
"Cedera internalmu cukup serius, aku hanya bisa membantu untuk menahannya untuk saat ini. Kau harus ke rumah sakit setelah ini." Kata Safira.
"Tidak usah khawatir, luka semacam ini bukan apa-apa." Kata Elva. "Yang aku tidak habis pikir adalah kenapa kau bisa segitu percayanya dengan Randika? Penyamaran Brian sudah kelas dunia, mustahil dia bisa menemukan Brian."
Safira kembali tersenyum. "Aku akan menunggu kak Randika pulang sampai kapan pun itu. Dia selalu pulang dan menepati janjinya."
"Kau benar-benar mencintainya segitunya?"
"Ha? Apanya!" Safira langsung tersipu malu. "Segitu bencinya kamu dengan kak Randika?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com