webnovel

LOVE & SIN

Urban
Laufend · 13.1K Ansichten
  • 3 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Malam itu, Rose mendapati seorang pria tidak dikenal terluka di apartemennya. Lucas, seorang anggota mafia yang bersembunyi dari pengejaran anggota geng lawan. Rose tahu bahwa menyembunyikan pria itu di tempatnya akan memancing marabahaya, tetapi sesuatu yang lebih berbahaya datang berjalan seiringnya waktu. Rasa Cinta dan Dosa

Tags
3 tags
Chapter 1That Night

Kehidupan sepertinya sangat senang mencandai Rose. Orang-orang biasanya tak suka dicandai. Rose pun begitu. Sebanyak apa pun ia mengadu pada Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan masih memiliki banyak candaan lain kepada wanita dua puluh lima tahun itu. Terlebih lagi dengan seluruh anggota keluarganya yang gemar bercanda.

Di usia berapa ia tersadar bahwa keluarganya tidak lebih dari manusia-manusia munafik? Tentang Ayah yang merupakan kepala keluarga mereka suka main serong di belakang, ibunya yang juga membawa pria-pria muda untuk diajak bermalam ke berbagai tempat, dan jangan lupakan tentang kakak lelakinya pecinta sesama jenis.

Semua itu bukanlah candaan. Ayahnya tukang selingkuh, ibunya suka main dengan gigolo, dan kakaknya yang lebih buruk daripada kedua orang tua mereka. Rose ingat betul bahwa kakak lelakinya merebut satu per satu laki-laki kesayangan Rose. Terhitung sejak awal masuk sekolah dasar hingga usia dua puluh lima.

Jika dirunut, mungkin sudah ada lusinan lelaki yang ditarik paksa dari pelukannya. Kehidupan percintaannya tak lebih dari sebuah prolog novel. Lalu pada bab-bab selanjutnya akan berubah menjadi novel BL dengan sang kakak yang menjadi tokoh utama. Rose sendiri menjadi figuran yang pasti akan dibenci penggemar novel aliran sejenis. Pada akhirnya, semua lelaki yang Rose kencani akan menjadi kekasih sang kakak.

Kedua orang tua mereka tak peduli. Mereka sendiri disibukkan dengan hubungan gelap masing-masing. Tak ada kata cerai. Jika bercerai maka tak ada seorang pun yang akan mendapat warisan. Sebuah peraturan yang disematkan sang kakek sebelum pernikahan perjodohan ayah dan ibunya. Itulah mengapa, memaklumi hubungan ranjang masing-masing sudah menjadi keharusan.

Kehidupan keluarganya yang hancur tak menjadi akhir dari segalanya. Setiap menginjakkan kaki keluar rumah, seluruh hal-hal yang lebih buruk bermula. Menjadi korban perundungan di sekolah dan kampus. Belum lagi dengan kecintaannya kepada kesendirian menjadikan Rose selalu menepi dari keramaian. Cap sebagai perempuan penyendiri, sasaran perundungan, dan aneh melekat erat dalam dirinya. Sebuah citra yang bahkan masih dibawa hingga dunia kerja.

Begitu cintanya ia dengan kesendirian itu memberikan dorongan untuk keluar dari rumah. Lima tahun bekerja sebagai editor sebuah penerbitan besar, kepercayaan diri lepas dari bayang-bayang keluarga semakin menjadi. Setelah mengajukan pinjaman bank, ia membeli satu unit apartemen yang jauh dari rumah, berdekatan dengan tempat kerjanya.

Tempat di mana segala kesunyian mengalihkan ingatan akan rumah, masa-masa kelam, dan kehidupan yang mungkin sudah menyiapkan banyak skenario dari Tuhan untuk mencandainya lagi.

***

"Akhir-akhir ini kami mendengar suara perkelahian di sekitar gedung apartemen. Padahal agen perumahan bilang kalau di area ini sangat aman. Jangankan perkelahian antar manusia, di sini tidak akan ada perkelahian anjing."

"Haha, di sini memang tidak ada perkelahian anjing sungguhan yang memperebutkan tulang. Tapi di sini ada anjing yang lebih besar daripada itu."

Dua orang pria yang mengobrol tak jauh dari Rose itu tinggal di lantai tiga, satu lantai di atas Rose. Para pria selalu memiliki obrolan yang lebih berbobot daripada istri-istri mereka yang selalu membicarakan keburukan tetangga.

Perkelahian di sekitar area apartemen. Ini baru bulan kelima sejak kepindahannya, selama lima bulan ke belakang pun tak pernah terdengar rumor tentang itu. Atau mungkin dirinya saja yang kurang menaruh atensi pada gosip-gosip yang sering didengungkan para istri. Jikalau memang benar terjadi perkelahian, itu berarti Rose harus meningkatkan kewaspadaan. Ia tinggal sendirian, tak punya seseorang untuk dimintai bantuan. Terlebih lagi kakaknya.

Menghindari keluarganya yang busuk, memaksa Rose hidup mandiri. Bahkan untuk masalah mengangkuti barang-barang belanjaan ke kamarnya, semua dilakukan sendiri. Walaupun terkadang ada orang baik yang bersedia membantunya membawa belanjaan bulanan itu. Ya, seperti bagaimana dua pria itu menghentikan obrolan mereka dan beralih membantu Rose. Semoga saja istri mereka tak akan marah.

"Oh, Nona Rose di lantai dua, ya. Lama tidak terlihat, bagaimana kabarnya?" sapa salah satu dari dua pria itu menyapa. Rose mengenalinya sebagai Pak Edward.

"Selamat sore, Pak Edward. Sejauh ini baik-baik saja, hanya saja untuk beberapa pekan ke depan saya akan lebih banyak lembur di kantor."

"Berarti Nona Rose akan lembur, ya? Tolong lebih waspada. Akhir-akhir ini banyak perkelahian di sini. Bahkan polisi tidak bisa melacaknya," sahut pria satunya. Pak Billy yang anaknya sering sekali merengek minta dibelikan es krim. Tangisannya di lantai tiga bahkan terdengar ke kamar Rose di lantai dua.

"Terima kasih atas perhatian Bapak-Bapak semua. Tapi saya bisa jaga diri. Saya selalu bawa semprotan cabai dan stunt gun," jawab Rose sembari menunjukkan semprotan cabai di dalam tas selempangnya. Stunt gun disembunyikan di tempat yang lebih rahasia sebagai senjata pamungkas terakhir.

Dua pria tersebut terkekeh. Agaknya mereka cukup terhibur dengan ekspresi Rose yang datar kendati tengah membicarakan hal serius. Setelah berpisah di lantai dua dengan Rose yang menitipkan masing-masing sebungkus permen untuk anak-anak dua pria tersebut, saatnya menikmati kesendirian tiba.

Mandi di dalam bak yang banyak busa dan sabun beraroma lavender selalu menjadi terapi ampuh mengusir lelah. Seakan seluruh kesulitan di tempat kerja luruh begitu saja seperti busa yang disiram air. Ia tak pernah meluangkan waktu membuka-buka ingatan lama tentang keluarga yang ditinggalkan dengan alasan ingin hidup mandiri.

Jika tak ada panggilan atau urusan, Rose tak akan sudi menghubungi mereka. Kendati wajahnya sama sekali tak menunjukkan ekspresi kesal, benci, dan jijik pada mereka, tetapi Rose sendiri masih menyimpan rasa itu dalam dadanya dalam-dalam. Apa pun yang terjadi, pantang baginya kembali.

Tak ingin berlama-lama di kamar mandi, Rose beralih ke kamar. Secangkir cokelat hangat didekap sembari menikmati koleksi musik klasik dan beberapa novel yang terhampar di kasur. Matanya yang berwarna cokelat menekuri tiap kegelapan dalam kamar. Merasakan dalam-dalam bahwa kesendiriannya sedikit menimbulkan sepi.

Mungkin ia harus mengadopsi kucing sehabis ini.

***

"Lucas, Bro. Aku tahu kalau kau ini nekat, tapi kau bunuh diri kalau memasuki area Earth Tiger," celetuk Hendry sebagai respons atas perkataan rekannya. Lucas baru saja berkata akan mendatangi salah satu anggota Earth Tiger yang kemarin membabakbelurkan adik lelakinya.

"Aku sudah datang ke sana dan tidak mati."

"Tapi kau menghajar kroco Erath Tiger! Demi sempak Ken, kau sudah membuat ketegangan antar geng meningkat!" omel Hendry.

Pria yang diajak bicara mencebik. "Tapi yang mengawali bukan aku."

"Kau yang ikut memperparah keadaannya!"

"Bukan cuma aku saja yang main-main dengan mereka. Kalau mau mengomel, sebaiknya bikin daftar absen karena ada belasan orang yang akan menyerang malam ini." Lucas memunggungi Hendry, pria itu buru-buru menjauhi rekannya sebelum omelan itu semakin melebar.

Malam ini, bukan hanya perkelahian biasa. Mungkin akan menjadi pertumpahan darah.

-Bersambung-

Das könnte Ihnen auch gefallen

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urban
Zu wenig Bewertungen
986 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urban
Zu wenig Bewertungen
366 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · Urban
Zu wenig Bewertungen
240 Chs