"Maafkan aku," lirih Tarra.
Setelah Barry dan Detta pergi, Tarra baru bisa berbicara meskipun dalam hatinya mati-matian menahan tawa.
Tawa yang siap meledak, karena senang juga bisa membuat Pieter seperti ini.
"Aku ingin anak kita sayang, aku ingin dia dan kamu," Tarra yang memakai penyadap pun hanya bisa tersenyum saja.
Luis dan Jane pasti mendengarnya, "Aku tak bisa melakukan banyak hal Pieter, Rose sedari bayi selalu bersama dengan Luis, hal kecil pun selalu bersama dengannya. Aku tak punya kekuatan untuk memisahkan mereka," kata Tarra dramatis.
Jane yang mendengar suara tersebut pun langsung saja bergidik jijik, "Kalian memang pantas menjadi pemain drama," Jane memberikan Rose sebotol susu.
Bayi itu memang senang tertidur, "Jane.." panggil Luis.
Jane hanya fokus pada Rose, ia tak mau mendengar omongan Luis yang tak masuk akal itu.
"Jane, kau mendengarkanku?"
"Bicaralah, Luis." Kata Jane.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com