Maya terkesiap mendengar apa yang dipertanyakan oleh Kenzo padanya, lantas dia memalingkan wajahnya tampak kesal kembali. Kenzo menggelengkan kepalanya melihat sahabatmu itu.
"Sudahlah, minum saja jus nya." Kenzo mencoba mengalihkan.
"Apa kau mengkhawatirkanku?" tanya Maya setelah menyeruput jus depannya.
Kenzo tersenyum kecil sambil mengaduk-aduk jus nya dengan sebuah pipet.
"Jawab aku!" pinta MAya dengan suara merengek manja.
"Tentu saja aku peduli padamu karena kau sahabatku."
"Cih, jika aku bukan sahabatmu kau tidak akan peduli padaku."
"May, percayalah… Menjadi seorang single mom itu tidak enak, sudah berapa kali aku mengatakannya padamu."
"Hah… Sudahlah, kau hanya perlu ada di sisiku saja setiap kali aku membutuhkanmu." MAya membantah pada ucapan Kenzo yang demikian.
Usai berbicara demikian, Kenzo melirik jam di pergelangan tangannya melihat jam yang sudah berputar begitu cepat sore ini. Padahal dia merasa baru saja tiba di boutique untuk bertemu dengan Maya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com