"Aini, Dirga orang yang baik. Sebaiknya kau tidak perlu berpikir lagi untuk bisa bersamanya." Kenzo melanjutkan ucapannya, dia berlagak biasa saja dan menjadi pahlawan bagi salah satu temannya itu.
"Kau bilang, kau akan menunggu sampai kapanpun aku bisa membuka hatiku tapi nyatanya kau..." ucapan Aini terhenti sejenak. "Kau sama saja dengan laki-laki lain!" tandasnya melanjutkan.
Kenzo menarik napasnya, lalu menahannya seraya menatap wajah Aini begitu lekat. Dia tidak punyai alasan lagi untuk mengatakan pada Aini mengapa dia menyerah begitu saja.
Karena kala itu, Kenzo memutuskan untuk menyerah pada perasaan dan hubungannya dengan Aini lantaran dia merasa tidak akan pernah mendapatkan cinta Aini dan merubah trauma nya di masa lalu.
"Aini, semua sudah berlalu. Bisakah kau tidak membahas masalah kita yang sudah berlalu?"
"Bulsyit!" Aini geram, lantas kembali melangkah sedikit jauh hingga menghentikan taksi yang kini di depannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com