Hari itu tiba, Alona sudah bersiap-siap segera menuju Bandara. Sang ayah dan Aleea, adiknya. Sudah menunggu di ruang tengah, sedang Alona masih di kamar menyiapkan beberapa hal kecil lainnya yang akan dia bawa menuju Luar Negeri. Di samping itu dia pun menghubungi Kenzo, dia menelponnya untuk berpamitan terlebih mendengar suara Kenzo tentunya.
"Kau sudah siap-siap?" tanya Kenzo lebih dulu begitu dia menerima panggilan Alona.
"Hem, sebentar lagi. Bapak dan Aleea sudah menunggu di luar," sahut Alona lirih.
"Pergilah, hat-hati. Maafkan aku tidak bisa mengantarmu ke bandara," ujar Kenzo dengan lembut.
"Tapi, Ken… Mengapa ribut sekali? Apa kau sedang di jalan?" Alona tampak kebingungan sembari beberes perlengkapannya dan meletakkannya di koper.
"Oh, itu, ehm… Yah, aku sedang di jalan menuju tempat kerja."
"Huhft… Aku segera pergi ke LN tapi kau malah pergi ke tempat kerja," jawab Alona lagi dengan menghempaskan napasnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com