webnovel

Getir

Malam semakin larut, untuk pertama kalinya Kenzo merasa malam ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Dia merasa begitu bimbang, hingga suasana sepi bagaikan mencekik lehernya sendiri dan membuat napasnya begitu sesak.

Dia terus memikirkan tentang kondisi Maya, dia selalu merasa tidak tenang. Dia ingin sekali datang menghampirinya, menemaninya kala dia sedang kalut.

"Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Aku ingin sekali menemuinya. Aku harus menemaninya, jangan sampai dia sedih berkelanjutan, atau dia nanti akan sakit."

Berulang kali Kenzo merubah posisinya, dari bangun, tidur, berbaring, berjalan-jalan, dan begitu seterusnya dia mengulangnya berkali-kali.

Malam terasa semakin mencekam, bahkan jarum jam begitu terdengar sangat keras dentingannya memutar setiap angka per angka.

Sesaat kemudian, ponselnya pun berdering. Dia melonjak bangun dan mengira itu panggilan telepon dari Maya, namun itu tidak terjadi, melainkan panggilan dari Alona, kekasihnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel