Gu Zhixi melihat ke bawah dan tidak mengatakan apapun. Dia berjalan ke meja makan dan duduk di depan He Jingyao. Di atas meja ada pangsit, bubur sayur, dan telur rebus. Tapi di dalam ingatan Gu Zhixi, He Jingyao sangat jarang sarapan dengan masakan Tiongkok.
Gu Zhixi tertegun lalu tanpa sadar melihat ke arah He Jingyao.
He Jingyao dapat mengetahui apa yang dipikirkan oleh Gu Zhixi. Dia kemudian menjelaskan, "Xiao Bao suka makan ini, jadi belakangan mereka selalu menyiapkan sarapan yang seperti ini. Kenapa, tidak suka?"
Gu Zhixi menggeleng lalu dia mengambil satu pangsit dan memakannya. 'Benar, ini karena Xiao Bao, bukan karena aku. Aku hanya sedang berhalusinasi lagi.'
Gu Zhixi menelan pangsit dengan kesulitan. Setelah akhirnya dia berhasil menghabiskan satu pangsit, dia memakan satu sendok bubur dan berhenti makan. Gu Zhixi meletakkan sumpitnya, dia melihat ke arah laki-laki yang ada di depannya lalu berkata, "Masalah Xiao Bao …"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com