webnovel

Rapat

Di ruangan itu terdapat sebuah meja panjang berwarna cokelat yang dikelilingi oleh 25 kursi kayu. Satu kursi berada di ujung meja, sedangkan di kanan kirinya berderet dua puluh empat kursi yang disusun rapi sama banyak, hanya tiga kursi yang terlihat kosong. Di kursi yang terletak di ujung meja, duduk pria berbadan besar yang memiliki rambut dan mata berwarna cokelat.

"Duduklah di sini Jack." Kata pria itu sambil menunjuk sebuah kursi di sebelah kirinya.

Pria itu adalah Tarud. Ketika ia melihat dan memastikan semua orang sudah berada di sana, ia pun berdiri dan mulai berbicara. "Baiklah, sepertinya bisa kita mulai sekarang. Sebelum itu akan kuperkenalkan anggota baru kita, Namanya Jack Walker."

Jack berdiri dan memberi hormat kepada orang-orang yang ada di sana.

Tarud memperkenalkan mereka satu persatu. "Di sebelah kananku Francis Delacroix, kau pasti sudah mengenalnya saat bergabung dengan Adventurer Guild. Dia adalah wakil sekaligus menangani bagian administrasi workshop ini." Francis tersenyum dan mengangguk ke arah Jack.

"Kemudian di sebelahnya ada Homdumir, Lukheat dan Jonas, mereka bertiga adalah pandai besi yang sangat kupercaya. Lalu di sebelahnya ada keluarga Chroniadis, Pericles dan kedua anaknya Vasilis dan Alexios. Keluarga mereka adalah penambang ulung secara turun-temurun."

"Di sebelahnya lagi ada tukang kayu kebanggaan workshop kita, Tn. Mac Muiris dan muridnya Géza, kami sudah bekerja sama lebih dari sepuluh tahun. Hasil kerjanya sangat memuaskan, aku jamin tidak ada yang dapat mengungguli hasil karya kayunya di Benua Palonia ini"

Pria tua itu pun terkekeh dan berbicara "Jangan memujiku terlalu tinggi, aku hanya orang tua yang menikmati pekerjaan yang membosankan."

"Selanjutnya ada Lucian Morgan, Myka Lawrence dan Noel Burton. Mereka bertiga adalah pengrajin kulit, tugas mereka mendesain dan mengolah semua kerajinan kulit yang ada di workshop ini."

"Lalu pria di sebelahmu adalah Adventurer yang merupakan suplyer utama barang langka kita. Mereka bertugas mencari bahan dan material langka yang tidak bisa kita beli di sini. Ketua mereka Jaxson Turner dan anggotanya Martin Mills, Fábián Watts, Lily Lawrence dan Kyle Winkinson. Kau juga dapat ikut bergabung dengan mereka saat melaksanakan misi."

"Yang terakhir, empat peneliti kita. Sang ketua Steven Proter, dan ketiga anggotanya Hugo Layton, Alexander Woods dan Layla Harper. Mereka bertugas untuk mendesain senjata atau barang baru, menemukan proses produksi barang yang lebih baik dan mencari bahan material baru."

"Pertemuan ini akan kita mulai dengan pelaporan kegiatan kalian sebulan ini." Perintah Tarud setelah duduk kembali di kursinya.

Setiap divisi melaporkan apa yang mereka lakukan bulan itu, Pandai besi melaporkan tidak ada kendala apapun, semua pembuatan senjata dan alat-alat lain sesuai dengan jadwal. Mereka hanya mengeluhkan penjualan dan jasa reparasi senjata yang semakin menurun pada bulan ini karena anggota workshop Blazing Trails mulai berani mengintimidasi pelanggan mereka. Begitu juga dengan penambang, tukang kayu dan pengrajin kulit, mereka kurang lebih memiliki masalah yang sama.

Para Adventurer juga tidak berhasil menemukan logam dan material langka yang mereka incar setelah mencarinya selama dua minggu.

Hanya para peneliti yang menyampaikan berita baik dan mengajukan beberapa desain senjata dan alat baru.

"Anggota workshop Blazing Trails sudah mulai berani menekan kita. Apa yang Kremas pikirkan? Ini bukan gaya kepemimpinannya." Tarud mengatakannya sambil berpikir keras, berusaha mencari solusi yang terbaik.

Ia melihat ke arah Francis dan berkata "Francis, tolong cari tahu apa yang sedang mereka rencanakan."

"Tidak masalah. Aku juga mulai merasa tidak nyaman dengan tingkah mereka. Cepat atau lambat Guild Master akan mengetahui gerak-gerik mereka yang aneh dan menyuruhku untuk menyelidikinya juga" Francis berkata dengan serius, Jack yang selalu melihatnya tersenyum sedikit kaget saat melihat mana yang dipancarkannya.

Mereka pun mulai membahas tindakan yang akan mereka ambil untuk mengatasi masalah terbut.

Saat mendengarkan mereka berbicara, Jack mencoba membandingkan mana yang terpancar dari tubuh mereka. Diantara dua puluh tiga orang itu, Tarud memiliki mana yang paling kuat, disusul Jaxson di peringkat ke dua lalu Francis yang berada tidak jauh di belakangnya. Semua Adventurer yang ada di ruangan itu juga memiliki mana yang sangat kuat, mana mereka terlihat mengalir lembut dan stabil di permukaan tubuh mereka kecuali Kyle yang bisa dibilang masih pemula dalam bidang ini.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menyelidiki masalah ini terlebih dahulu untuk mencari tahu penyebab mengapa anggota workshop Blazing Trails melakukan hal tersebut, sebelum akhirnya melakukan sebuah tindakan.

Tarud terkekeh lalu berkata "Baik, sekarang kita akan masuk ke pembahasan utama kita. Teman baru kita ini sudah mengajukan beberapa usulan dan desain yang sudah kami diskusikan bersama. Pertama sebuah desain tas, yang kedua adalah pembuatan kertas dengan metode baru, dan yang ketiga adalah desain pena baru. Kami sudah mempersiapkan proses pembuatan dan desain alat yang akan kita gunakan, jika setelah pemaparan ini kalian setuju, kita akan mulai melaksanakan rencana ini secepatnya."

Tarud dengan antusias menerangkan proses pembuatan dan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kertas model baru ini. Meskipun sebagian ada yang masih ragu-ragu, setelah mendiskusikannya lebih lanjut mereka semua sepakat dan bersemangat untuk segera melaksanakan rencana tersebut.

Pembagian tugas dan pembahasan lebih mendalam dikakukan selama berjam-jam, sampai akhirnya saat bulan biru mulai muncul mereka sepakat dan mengetahui apa tugasnya masing-masing.

Jack tidak berkata banyak, ia hanya menambahkan beberapa kata dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka saja.

Mereka pun beristirahat dan makan malam bersama-sama di tempat itu setelah Linnda masuk dan membawa roti gandum beserta beberapa masakan lain bersama ibunya Lydia. Saat itu Jack baru sadar kalau Linnda itu adalah anak perempuan Tarud.

Setelah selesai makan malam Jaxson mendekati Jack dan berkata, "Kami beruntung bisa menerimamu di sini Jack. Kau memberi angin segar pada workshop ini, suasana yang sebelumnya suram dan monoton akhirnya mulai sirna. Sekarang kami dapat membuka lembaran baru dan mengejar cita-cita untuk menjadi wokrshop nomor satu di Adventurer Guild." Senyuman pria yang terlihat berumur empat puluh tahunan itu terlihat sangat tulus, ia benar-benar gembira dengan kedatangan Jack.

"Kami berlima berencana untuk melakukan sebuah misi di kota Autumnshield besok lusa untuk mengawal pedagang yang membawa barang dagangan mereka dari sini. Apa kau tertarik untuk ikut Jack?" ajak Jaxson dengan nada lembut. Keempat Adventurer lain mendekat dan duduk di sebelah Jack dan Jaxson.

"Betul Jack, akan kuberi tahu apa sebenarnya Adventurer itu." Kyle ikut merayunya agar ikut dalam misi mereka selanjutnya.

Setelah menggaruk-garuk kepalanya Jack menjawab, "Mungkin lain kali, kemampuanku masih belum cukup untuk ikut ke dalam sebuah misi. Aku memutuskan untuk belajar teknik bertempur di akademi untuk beberapa waktu. Mesin baru ini juga masih dalam tahap uji coba, jadi aku harus tetap berada di sini untuk membantu mereka menyelesaikannya."

Jack sebenarnya ingin sekali ikut dengan mereka dan merasakan sebuah petualangan fantasi yang selalu ia dambakan.

Jaxson yang menyadari hal tersebut menghela nafasnya, "Sayang sekali, mungkin lain waktu."

Mereka berenam mengobrol dan bercerita tentang pengalaman mereka, dalam sekejap mereka dapat akrab dan tertawa bersama di ruangan itu. Jack merasa beruntung dapat bergabung dengan workshop Dragon Hammer ini, karena anggota-anggota mereka sangat ramah dan baik hati.

Saat malam mulai larut, satu persatu dari mereka mulai pulang ke rumahnya masing-masing. Setelah berpamitan dengan Tarud dan keluarganya Jack pun kembali ke apartemennya. Di jalan ia berhenti di sebuah rumah makan dan mengeluarkan tiga koin perunggu untuk membeli makan paginya besok.

Sebelum tidur ia tidak lupa untuk melatih dan mendalami aliran mana yang ia punya. Setelah mengobrol dengan Jaxson dan teman-temannya, Jack menyadari bahwa untuk dapat menggunakan mana, sebagian besar dari mereka perlu belajar selama bertahun-tahun, tapi ia hanya perlu satu malam untuk dapat melakukannya. Terlebih lagi, ia dapat dengan bebas menggerakkan mana yang ada di dalam tubuhnya. Untuk itu ia mencoba untuk mencari jawaban dengan bermeditasi dan merasakan aliran mana dalam tubuhnya.

Jack bangun lebih pagi dari kemarin, tubuhnya terasa ringan, segar dan bertenaga. Rasa lelah yang kemarin ia rasakan telah sirna seutuhnya.

"Status"

Jack Walker

Level 2 <Human><Adventurer> EXP- 35/200

Title : 'Transmigrator from another world'

Health : 26/26

Mana : 12/12

STR : 16 +

AGL : 22 +

INT : 21 +

Attack : 3

Speed : 4

Magic : 4

Resp. : 1

Intuition : 0

"Skills"

Active Skills:

Pasive Skills:

- Mana Circulation

- Mana Vision

Setelah mengecek statusnya, Jack mandi sarapan lalu mulai melakukan latihan rutin yang pernah ia baca di sebuah manga. Untuk menjadi orang yang paling kuat ia harus melakukan 100 x push up, 100 x sit up, 100 x squat dan lari 10 kilometer setiap harinya, Ia pun memakai armor kulit yang telah ia bersihkan dan memulai latihannya hari ini.

Setibanya di pertambangan Blackrock lama, Jack beristirahat sebentar untuk menormalkan kembali nafasnya yang terengah engah sebelum berjalan menuju ruangan di mana ia menemukan slime kemarin.

Di ruangan itu ia menemukan tiga slime yang sedang memperebutkan piring besi berisi mana potion yang ia tinggalkan kemarin.

Benar dugaanku, karakteristik slime adalah dapat membelah dirinya. Karena tubuhnya terbentuk dari mana, maka jika kita memberinya pasokan mana yang cukup, slime tersebut akan membelah dirinya sendiri. Hehehe, mungkin kalau ceritaku ini dijadikan sebuah novel akan diberi judul 'Berternak slime di dunia lain' Jack menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Hmm, tapi teori ini belum sepenuhnya terbukti. Mungkin saja dua slime itu bukan hasil dari pembelahan mitosis tapi hanya slime lain yang datang karena tertarik dengan bau mana potion yang aku tuangkan di sana.

Setelah mengisi lagi piring besi tersebut dengan mana potion, ia kembali menjelajahi pertambangan itu dan dan memeriksa tiga ruangan terakhir yang berada paling jauh dari pintu masuk. Dari semua penjelajahannya, Jack menemukan tiga titik yang terindikasi memiliki sebuah ruang kosong di balik tembok pertambangan itu. Ia berencana untuk meminjam sebuah kapak beliung dari Tarud untuk menggali di titik-titik tersebut.

Setelah melihat peta pertambangan itu lagi dan memastikan tidak ada ruangan yang terlewat, Jack mengambil lenteranya dan kembali ke Adventurer Guild.

Nächstes Kapitel