"Wussst".
Aura ungu yang mencekam tiba-tiba sudah berada tidak jauh dari tempatnya, sebuah senyuman miring terlukis di wajahnya ketika kapak besar itu telah kembali ke tangannya.
"Jadi kau yang telah berani melawanku, itu artinya kau benar-benar sudah siap untuk mati". Kening petinggi ras naga itu langsung mengerut kesal, aura berwarna putih samar menyelimuti tubuhnya.
"Hoo, untuk makhluk rendahan seperti mu, membunuhku? kau cukup percaya diri, tapi sayangnya itu tidak akan pernah terjadi". pria dengan aura ungu itu tidak lain adalah jenderal Loxsa yang baru sampai dan berhasil menemukan sumber masalah dari penyerangan beruntun.
"katakan hal itu setelah kau benar-benar mampu menahan seranganku". Teriaknya dengan penuh amarah, tangan kananya telah terangkat dan sebuah bola angin berukuran hampir 1 meter langsung terbentuk.
Tanpa menunggu apa pun lagi, dia langsung melempar bola angin dengan mata yang melotot seolah telah hilang kendali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com