"Tentu saja itu adalah hal yang mudah, dengan kekuatanku kau bisa melakukannya seperti membalikkan telapak tangan, kau hanya perlu mewarisi kekuatanku". Jawab bayangan wajah besar dengan senyuman miring di mulutnya.
"Mewarisi kekuatanmu?".
Virgo merasa seolah tersambar petir, sebelumnya ia sangat yakin sosok misterius di depannya telah memberikan kekuatan padanya, dan karena kekuatan itulah ia bisa bertahan hidup di pulau itu.
Dan sekarang sosok itu menawarkan kekuatannya lagi, tidak sulit untuk Virgo mengetahui makna kata-kata itu, jika ia menjadi pewaris, semua kekuatan sosok itu akan menjadi miliknya.
Tapi tentu saja Virgo tidak ingin percaya sepenuhnya ke pada sosok di depannya begitu mudah.
"Apa maksudmu dengan mewarisi kekuatanmu, dan kenapa kau ingin memberikannya ke padaku?". Tanya Virgo dengan cepat.
Mendengar pertanyaan itu, bayangan wajah besar itu menatap Virgo dengan tajam, "Aku akan memberi tahu semuanya setelah kau setuju menerima warisan kekuatanku.
Jika kau tidak setuju kau tidak akan pernah menemukan jawaban apa pun, kau mungkin akan tetap memiliki kekuatan mu yang sekarang dan bisa bertahan di pulau ini dalam waktu yang cukup lama.
Tapi kau harus ingat hanya dengan mewarisi kekuatanku, maka kau akan menemukan semua jawabannya dan kau juga bisa kembali ke tempat asalamu". Jawabnya ringan dan terlihat acuh tak acuh.
Virgo langsung memaki dalam hati, bagaimana ia tidak tahu maksud dari sosok misterius di hadapannya.
"Apa ini yang kau maksud hadiah selanjutnya?". Tanya Virgo yang sedikit kesal.
"Kau cukup cerdas, jika kau setuju aku juga akan memberimu bonus". Jawab sosok bayangan wajah besar, lalu sebuah pedang hitam yang memiliki efek petir biru tiba-tiba muncul di samping sosok misterius tersebut.
"Asal kau tahu saja, jika seorang penyihir menemukan tempat ini, dia akan bersujud untuk menjadi pewarisku haha". Sambungnya sambil menatap wajah Virgo dengan lekat.
Sementara Virgo justru tercengang menatap pedang hitam dengan efek petir biru, seolah pedang itu memanggil dirinya, melihat itu sosok hitam tersebut hanya tersenyum miring.
"Pedang ini adalah salah satu senjata legendaris level langit yang merupakan level tertinggi dari senjata yang di kenal oleh umat manusia.
Jika kau memaksimalkan kekuatannya bahkan dewa dan iblis pun akan waspada, tapi sayangnya kekuatan mu saat ini tidak akan bisa menyentuh pedang ini.
Itulah kenapa aku hanya akan memberikanmu pedang ini sebagai bonus, jika kau setuju untuk menjadi pewaris ku". Sambung sosok misterius menjelaskan tentang pedang di sampingnya secara singkat.
Tubuh Virgo langsung bergetar, kini ia benar-benar mempertimbangkan tawaran sosok misterius itu, banyak keuntungan yang akan diperoleh, tentunya yang paling penting adalah ia bisa kembali ke tempat tinggalnya.
Namun satu-satunya yang dia waspadai adalah, sosok itu membohonginya dan hanya ingin mengambil alih tubuhnya saja.
Setelah terdiam merenung beberapa saat ia akhirnya melepas napasnya dan membuat sebuah keputusan, "Aku tidak keberatan untuk menjadi pewaris mu, dan aku juga merasa sangat terhormat bisa mewarisi kekuatan seperti ini, tapi jika kau hanya berniat untuk mengambil tubuhku, aku benar-benar tidak menginginkannya". Jawab Virgo dengan serius.
"Hahaha".
Tawa keras langsung membuat anak gunung itu bergetar hebat, "Dasar bocah kau benar-benar merendahkan ku, jika aku menginginkan hal itu aku sudah melakukannya sejak awal dengan sangat mudah, bagaimana mungkin seorang dewa melakukan hal tidak terpuji seperti itu, Ups".
Sosok misterius itu langsung terdiam hening saat merasa telah mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya.
"Dewa? Ka ... Kau adalah seorang Dewa?". Tanya Virgo sangat terkejut dan penasaran.
"Hmm, baiklah karena sudah terlanjur aku akan memberimu satu hal, Ini hannyalah inti dari kekuatanku, aku memang seorang dewa, singkatnya Jika kau ingin mewarisi kekuatan ku, kau akan memiliki kekuatan setingkat dewa.
Dengan begitu kau bisa melepaskan aura yang dapat mempengaruhi dimensi ruang dan waktu, bahkan kau juga bisa menggunakan pedang legendaris itu". Jawab sosok bayangan wajah hitam misterius dengan lemah.
"Hoo, jadi seperti itu, kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal, baiklah meskipun aku tidak terlalu percaya dengan dewa karena tidak pernah membantuku, aku akan mewarisi kekuatan mu, dengan begitu aku bisa kembali ke rumah". Jawab Virgo dengan santai.
"Benarkah?".
Sosok misterius itu sangat terkejut dan tidak menyangka bocah di depannya akan langsung menerima tawarannya begitu saja setelah mengungkapkan identitasnya sebagai seorang dewa.
"Kenapa kau begitu terkejut, bukankah kau menginginkannya, aku tahu sejak awal tujuan mu adalah ini kan?". Jawab Virgo sambil mengendus ringan.
"Sekarang katakan apa yang harus aku lakukan?". Sambungnya dengan cepat.
Mmm, sangat menarik, kau tidak sebodoh yang aku bayangkan, sebenarnya tidak ada yang perlu kau lakukan setelah kau setuju dengan setulus hati, kau akan mendapatkan kekuatanku, sekarang pejamkan matamu aku akan menyalurkan kekuatan ku pada mu.
Tapi satu hal perlu kau tahu, rasa sakitnya dua kali lipat dari bola cahaya emas sebelumnya". Jelas sosok misterius mengingatkan Virgo.
"Baiklah tidak masalah, lagi pula aku hanya akan pingsan seperti sebelumnya". Jawab Virgo mengangguk ringan.
"Daarrr ... Boom ... Dbuur".
Suara ledakan dan gemuruh petir dengan tanah yang bergetar seperti gempa bumi mulai terdengar dan di rasakan oleh Virgo.
Sosok bayangan wajah hitam besar itu mulai memudar dan sebuah bola hitam seukuran bola pingpong dengan efek petir biru mulai terbentuk di tengah-tengah asap tebal.
"Wussst".
Bola hitam dengan efek petir biru langsung melesat dan menembus dada Virgo tepat di lambang matahari dan petir nya.
Virgo yang sedang menutup mata dengan tenang langsung melotot, matanya pun berubah menjadi merah dan perlahan menghitam ia menjerit kesakitan sambil mencekik lehernya sendiri.
"Aaaaaargh ... Aaaaaargh".
Teriakan keras Virgo membuat pasir dan kerikil anak gunung itu bergetar dan perlahan longsor, "Apakah ini yang dia maksud 2 kali lipat, dia benar-benar penipu, harusnya aku tidak mempercayainya, ini benar-benar sakit aku akan mati sekarang". Batin Virgo berteriak dan terus memaki.
Sosok bayangan wajah hitam besar mulai muncul kembali, dan terlihat lebih samar, ia menatap Virgo dengan serius.
"Anak muda jangan melawannya kau harus menerima warisan itu, dengan begitu kau bisa melaluinya, jika tidak kau hanya akan mati konyol". Gumam sosok bayangan wajah besar dengan serius.
Kini perlahan inti kekuatan hitam itu menyebar ke seluruh tubuhnya, Virgo terus menahan sakit dan ia sangat bingung kenapa tidak langsung pingsan seperti sebelumnya, dengan begitu ia tidak perlu merasakan sakit lagi.
"Aoaaack".
Virgo mulai muntah darah lalu setengah wajahnya telah berubah menjadi hitam, begitu pun dengan tubuhnya.
"Koaaack ... Koaaack".
Aiden pun mulai berteriak dan terlihat panik menyaksikan tuannya yang kesakitan, ia melompat-lompat sambil mengepakkan sayapnya terus menerus seperti itu.
"Aiden?".