webnovel

Kekuatan Tak Terduga

<p>Virgo mendesah karena ia tahu itu mustahil, tapi di satu sisi ia belum menyadari sama sekali tentang perubah pada dirinya.<br/><br/>Dia sudah duduk dengan manis dan mencoba bersandar di bawah pohon di dekatnya, sepintas ia melihat kilatan hitam di matanya, hal itu tentu membuatnya heran dan juga sedikit kaget.<br/><br/>"Apa aku salah lihat?". Gumamnya menggaruk keningnya dengan jari, segera ingatannya tertuju pada bola energi hitam.<br/><br/>Virgo membuka mata dengan lebar, lalu menoleh ke arah dadanya dengan cepat, dan benar saja sebuah bekas luka berbentuk matahari, lalu lambang petir berada di tengahnya.<br/><br/>Virgo menelan ludahnya terkejut sekaligus takut saat melihat dadanya, namun meski demikian perlahan ia mencoba menyentuh dan menekan bekas luka itu, dan untungnya tidak ada rasa sakit. <br/><br/>"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepadaku, tapi yang terpenting aku masih hidup."<br/><br/>Gumamnya sambil mencoba berdiri dengan perlahan, ia pun segera berjalan keluar dari hutan ke arah pantai, setelah beberapa langkah ia terdiam.<br/><br/>Virgo merasa ada yang terlupakan, setelah merenung beberapa saat, ia segera tersadar dengan luka pada kakinya, tapi anehnya ia tidak merasakan sakit apa pun.<br/><br/>Dia menoleh ke arah lukanya tersebut, namun luka itu telah hilang, bahkan tidak meninggalkan bekas luka sedikitpun, dan luka-luka lain di tubuhnya juga telah lenyap sepenuhnya.<br/><br/>di samping itu, dia juga bisa merasakan sebuah energi yang tidak dapat terlukiskan di dalam tubuhnya.<br/><br/>"Ini benar-benar luar biasa, ini pasti karena bola energi hitam itu." Pikirnya dengan penuh semangat, meskipun awalnya ia sangat ketakutan dengan bekas luka itu.<br/><br/>"Krooock ... krooock."<br/><br/>Kini perutnya mulai memberontak kelaparan, "Ahh sia! Kenapa aku bisa melupakan yang satu ini". Virgo menggelengkan kepala tak berdaya.<br/><br/>"Tapi sekarang harusnya aku tidak perlu khawatir lagi, luka di kaki ku sudah sembuh, aku bisa mencari makanan dengan cepat". sambungnya sambil tersenyum lega.<br/><br/>Dia menarik napas dalam, dan langsung berlari menuju arah pantai.<br/><br/>"Wusuust". <br/><br/>Kecepatannya hampir seperti kilat, Virgo juga menyadari hal itu, lalu perlahan menoleh ke arah belakang, Angin, debu dan dedaunan kering berterbangan seperti gumpalan awan coklat, di sepanjang jalur yang di laluinya.<br/><br/>Mata Virgo hampir meloncat keluar, tidak percaya dengan penglihatannya sendiri, ia menelan ludah dengan gugup sambil menunjuk kumpulan debu dengan gemetar, "Apa yang terjadi?" Dia menelan ludah tidak percaya.<br/><br/>Namun ketika dia melakukannya lagi.<br/><br/>Bruuck..<br/><br/>"Aaaarg..."<br/><br/>Dia menabrak pohon terdekat, tubuhnya langsung menempel di pohon besar besar tersebut hingga sebuah lubang berbentuk manusia.<br/><br/>Ia perlahan mencoba melepaskan diri, dan merasa kepalanya sedikit pusing, wajahnya pun sedikit merah, tapi itu tidak berlangsung lama, dan semuanya kembali normal.<br/><br/>Bukan hanya kecepatannya yang bertambah akan tetapi tingkat penyembuhan dirinya juga berada di atas manusia normal.<br/><br/>Kini ia mulai sedikit ragu, itu adalah kejadian yang ke dua, "Apakah aku mendapatkan kekuatan super? Manusia biasa tidak mungkin bisa bergerak secepat itu." Virgo memejamkan mata merenung sejenak sambil sedikit menganggukkan kepala.<br/><br/>Meskipun dia sedang sangat kelaparan, namun kondisinya saat ini juga tidak bisa di abaikan, dia mencoba memeras ingatannya.<br/><br/>"Weeeng" <br/><br/>Ingatannya pun langsung tertuju pada mimpinya tadi malam, saat itu ia berada di ruang gelap yang di dalamnya hanya ada bola energi hitam yang di kelilingi petir hitam.<br/><br/>Selain itu ia juga mengingat suara menggema yang menyuruhnya untuk pergi ke tengah pulau dan dia akan di berikan sebuah hadiah yang lebih besar jika berhasil sampai di sana.<br/><br/>"Mmm"<br/><br/>"Tidak salah lagi pasti itu yang terjadi, bola energi gelap itu telah bergabung ke dalam tubuhku, dan membuat tubuhku memiliki kekuatan seperti saat ini." Virgo menganguk yakin.<br/><br/>"Krooock ... Krooock". <br/><br/>Suara perutnya kembali memanggil, "Mmm ... Baiklah, aku akan memikirkan itu nanti, sekarang aku harus memakan sesuatu terlebih dahulu". <br/><br/>Setelah mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, ia mencoba mengontrol setiap langkahnya secara bertahap dan lebih hati-hati.<br/><br/><br/>"Huuuh". <br/><br/>Virgo melepas napas lega saat berada di pesisir pantai, "Aku baru tahu memiliki kekutan super sangat melelahkan." Katanya sambil menyeka keringat di keningnya.<br/><br/>Seperti rencana awalnya, dia akan menangkap ikan, jadi matanya pun langsung tertuju kepada perahu kayu yang sudah rusak dengan beberapa serpihan yang berserakan di sekitarnya.<br/><br/>Dia ingin membuat tombak, tapi sayangnya tidak ada yang bisa di gunakan dari serpihan perahu tersebut, ia pun segera mengambil batu karang, dan segera berlari kehutan untuk mendapatkan kayu.<br/><br/>"Berhasil!" Dia membuat tombak menggunakan kayu dan pecahan batu karang sebagai ujungnya.<br/><br/>"Baiklah harusnya ini sudah cukup." Ucapnya sambil memegang tombak tersebut dengan sedikit kagum.<br/><br/>Ia pun segera menuju ke pantai untuk mengintai ikan, dan tiba tiba-tiba, bekas luka seperti lambang matahari itu mulai bersinar, berubah menjadi warna gelap sedangkan lambang petir tidak bereaksi. <br/><br/>Virgo belum menyadarinya, namun ia merasakan aliran energi besar menyelimuti tubuhnya. </p>

Nächstes Kapitel