"Karena suami tercinta kamu itu sudah datang, kami mau pergi berkencan," kelakar Jihan.
"Kenapa kalian tidak segera menikah?" Syahera menggoda mereka.
"Iya, deh, yang sudah menikah. Kami mau pacaran dulu sampai puas, baru menikah. Iya 'kan, Sayang?"
Aris hanya tersenyum tipis. Ia pernah melamar gadis itu agar mereka segera menikah. Namun, Jihan menolak dengan alasan, ia ingin melihat Syahera menikah terlebih dulu.
Setelah sepupunya itu menikah, Jihan masih menunda-nunda rencana pernikahan mereka. Aris kecewa pada kekasihnya. Padahal mereka sudah lama menjalin hubungan, tapi gadis itu seolah tidak serius berhubungan dengannya.
***
"Sudah selesai?"
Syahera mengernyitkan dahi. Ia baru terbangun dari mimpi indahnya. Setelah makan siang, ia berbaring, dan akhirnya ketiduran.
Saat terbangun, Ken tidak ada di kamar. Laki-laki itu sedang menelepon seseorang di ruang depan kamar. Syahera tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Ken bicarakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com